KEB Intimate: Talk About Smartphone Food Photography With Pesonna Hotel Semarang

IMG_20180505_104141

Sudah sejak saya ingin sekali belajar food photography. Penasaran banget gitu, gimana sih cara bikin foto makanan yang kece dan cetar kayak di sosmed. Sampai akhirnya, minggu kemarin keinginan saya tersebut terpenuhi juga. Ya, jadi ceritanya beberapa minggu sebelumnya dapat kabar kalau KEB bakal ngadain acara di Semarang. Tentunya saya antuasias dong pengin ikutan, apalagi setelah tahu kalau temanya tentang food photography. Makin girang dan semangat deh buat ikutan. Saat tahu tanggal dan waktunya, saya pun langsung membooking si ayah buat jagaain si kecil dan alhamdulilah dia etuju, hehehe…

Tanggal 5 Mei sebagai hari acara pun tiba. Bertempat di Pesonna Hotel Semarang, acara KEB kali ini bertajuk KEB intimate: Talk About Food Photography. Oya, perlu kamu tahu, KEB intimate ini sudah dilaksanakan di beberapa kota dan kali ini giliran Semarang. Untuk para pesertanya, event KEB kali ini juga menggandeng komunitas lain yaitu Kompakers (pegiat Instagram) dan Ibu profesional.

Sedangkan sebagai pembicara adalah Hinu Indra Wardhana. Saya pun bertambah senang saat mengikuti materi, karena pembahasan food photography-nya lebih ke smartphone. Secara gitu, saya lebih sering pakai smartphone untuk memotret segala macam. Lagian saya juga belum punya kamera DSLR/SLR/mirorrless. Jadi tentu saja ilmu yang disampaikan bakal berguna banget nih buat saya. Penasaran seperti apa materinya?

Read more

Pusaka Tigade, Foto Narsis Jadi Makin Seru

Setelah seminggu menemani Kenzie mendekam di rumah sakit, saya dan suami rasanya sangat capek. Kami hanya bisa berkeliaran di rumah sakit dan nggak bisa ngapa-ngapain selain ngurusuin Kenzie. Kepala rasanya kayak mau pecah. Otak saya butuh refreshing biar pikiran nggak butek. Pucuk dicinta ulampun tiba, kok ndilalah ada yang ngajakin saya piknik hehehe…. Alhamdulilah juga Kenzie juga kondisinya sudah membaik dan sudah bisa diajak bepergian. Jadi tanpa babibu, saya pun langsung mengiyakan.

Memangnya mau piknik kemana sih? Sebenarnya nggak jauh-jauh dari Semarang kok pikniknya yaitu ke Sukorejo, Kendal. Eits, bukan ke curug sewu loh ya…meskipun tempatnya juga berdekatan dengan curug sewu. Jadi, kemarin Rabu (24/5) saya bareng teman-teman Gandjel Rel berkesempatan menyambangi wahana Pusaka Tigade. Apaan tuh? Ini adalah wahana 3D trick art milik Pusaka Group. Buat yang sudah pernah ke 3D Trick Art pasti tahu dong ya. Wahana seperti ini sebenarnya sudah bukan hal yang baru. Banyak kota sudah mempunyai wahana serupa, misalnya Semarang dengan 3D Trick Art Museum Old City, Solo dengan 3D Trick Eye De Mata, hingga Purwokerto dengan Jungkir Walik 3D Trick Art-nya.

Read more

Kuliner Purwokerto? Ya Tempe Mendoan

Bagi para traveler, setiap kali bepergian pasti nggak akan pernah lupa untuk kuliner makanan khas di kota atau daerah yang dikunjungi. Bahkan kuliner makanan khas menjadi salah satu agenda wajib. Rasanya nggak lengkap kalau berkunjung ke suatu daerah tanpa mencicipi makanan lokalnya. Termasuk kalau berkunjung ke kota Purwokerto. Kota yang terletak di kaki gunung Slamet ini, memiliki berbagai macam makanan khas. Rasanya pun nggak kalah enak dengan menu dari daerah lain. Salah satu kuliner yang wajib kalian coba adalah mendoan. Yaitu makanan olahan dari tempe yang lebar dan tipis, digoreng dengan balutan tepung bumbu dan dicampur irisan daun bawang.

tempe-mendoan
Penampakan tempe mendoan

Mendoan? Hmm….Kalau mendoan mah sekarang dimana-mana banyak jual kali, nggak perlu jauh-jauh ke Purwokerto. Eits, tapi mendoan khas Purwokerto ini beda loh. Mendoan Purwokerto punya ciri khas tersendiri. Jadi tempe mendoan ini di gorengnya hanya sebentar saja dan langsung diangkat, sehingga tekstur tepungnya masih lembek (mendo). Kata orang jawa sih mendo-mendo dipangan, makanya namanya mendoan. Tapi karena nggak semua orang menyukai mendoan yang masih lembek/basah, makanya ada yang menggorengnya hingga kering supaya lebih renyah dan kriuk.

Read more

5 Alasan Memilih Kamera Mirrorless

kamera fotografiJaman sekarang coba siapa yang nggak doyan foto-foto? Hmm…sebagian besar dijamin hobi foto-foto, termasuk saya sendiri. Malahan dulu saya termasuk yang hobi narsis hehehe…Tapi itu dulu kok, sekarang sih hobi narsis saya bisa dibilang sudah menguap entah kemana. Dibandingkan berperan sebagai objek foto, sekarang saya lebih senang berperan menjadi fotografernya. Ada rasa puas tersendiri kalau bisa menghasilkan foto yang bagus. Dan karena itu pula saya dari dulu kepingin banget tuh punya kamera sendiri. Penginnya sih punya kamera DSLR yang nggak cuma canggih tapi juga bikin yang nenteng kamera terlihat bak fotografer profesional. Tapi eh tapi…apalah daya kalau isi dompet nggak mumpuni huhuhu… Apalagi saat itu saya belum punya penghasilan sendiri, masih mengandalkan uang saku dari orangtua yang hanya cukup untuk biaya hidup diperantauan selama kuliah.

Singkat cerita, saya pun akhirnya berhasil membeli kamera dengan hasil jerih payah sendiri. Memang sih bukan kamera DSLR, hanya sekedar kamera digital biasa. Tapi meski begitu, saya senangnya bukan main. Soalnya bisa puas-puasin pakai buat foto-foto. Nggak perlu repot-repot pinjem punya teman apalagi pakai acara nggak enak hati keseringan pinjam. Maklum, soalnya saat itu kebetulan tuntutan pekerjaan mengharuskan selalu bawa kamera saat bertugas. Tapi sayangnya kamera pertama saya tersebut harus dimuseumkan karena terjatuh dan eror. Saya pun kembali menabung dan berhasil membeli kamera baru lagi yang lagi-lagi hanya kamera digital biasa. Nggak masalah sih, saya sudah cukup puas. Kamera kedua bertahan hingga beberapa tahun sebelum akhirnya terjatuh dan kembali eror. Kali ini sih erornya nggak separah kamera yang pertama, fungsi untuk memotretnya masih bisa dipakai. Hanya saja nggak bisa buat  merekam.

Nah, permasalahannya adalah…..saat ini selain memotret, saya juga mulai punya hobi baru yaitu merekam. Lebih tepatnya merekam si anak lanang hehehe…. Tahu sendirilah kalau punya anak pertama apalagi masih bayi, bawaannya pasti ingin mengabadikan semua momen si kecil. Termasuk saya yang juga ingin mengabadikan setiap momen tumbuh kembang si Kenzie. Selama ini saya biasanya merekam pakai kamera handphone. Tapi berhubung handphone saya kualitas standar, maka hasil rekamannya ya gitu deh…Selain itu kalau dipakai buat merekam memorinya cepat banget habis, jadi harus segera rajin-rajin mindahin hasil rekamannya ke laptop. Maka dari itu saya kepingin banget tuh beli kamera baru lagi. Biar  nggak perlu pusing kepikiran memori handphone yang terbatas saat merekam. Nggak lucu juga kan kalau pas lagi seru-serunya merekam tiba-tiba berhenti gara-gara memori full. Selain itu juga tentunya biar hasil fotonya lebih kece dikitlah hehehe….

Lalu, kamera seperti apa yang saya mau? Untuk kali ini saya pengin naik “kelas”, nggak beli kamera digital biasa. Maksudnya mau beli kamera DSLR gitu? Hmm…pengin sih beli kamera DSLR, tapi kali ini saya lebih tertarik buat beli kamera mirrorless. Why?

Read more

Serunya Belajar Food Photography

Diantara kalian ada yang hobi membuat kue atau roti? Pastinya sudah akrab dong dengan beberapa nama merk tepung terigu. Dan kalian tentunya juga sudah tahu kan salah satu produsen tepung yang terkenal yaitu PT Sriboga Flour Mill (SFM). Berawal dengan tiga merk tepung terigu unggulannya, yaitu Tali Emas, Beruang Biru, dan  Pita Merah, saat ini Sriboga telah memiliki lebih dari 50 merk tepung terigu yang memenuhi standar nasional dan internasional. Wiih, keren kan?DSC00600

Nah, hari Selasa (31/4) kemarin, saya berkesempatan mengikuti pelatihan food photography yang diadakan di Sriboga Customer Center (SCC). Diantar oleh suami, pukul 09.15 WIB saya akhirnya tiba di SCC. Awalnya saya kira saya telat, karena pukul 09.00 disuruh sudah di tempat acara. Namun ternyata hanya beberapa orang saja yang baru hadir. Setelah registrasi, kami pun menuju ruangan di lt.2 tempat acara akan berlangsung. Sambil ngerumpi ngalor-ngidul dengan teman yang lain, akhirnya setelah sekitar satu jam menunggu acara pun di mulai.

Read more