Kuliner Purwokerto? Ya Tempe Mendoan

Bagi para traveler, setiap kali bepergian pasti nggak akan pernah lupa untuk kuliner makanan khas di kota atau daerah yang dikunjungi. Bahkan kuliner makanan khas menjadi salah satu agenda wajib. Rasanya nggak lengkap kalau berkunjung ke suatu daerah tanpa mencicipi makanan lokalnya. Termasuk kalau berkunjung ke kota Purwokerto. Kota yang terletak di kaki gunung Slamet ini, memiliki berbagai macam makanan khas. Rasanya pun nggak kalah enak dengan menu dari daerah lain. Salah satu kuliner yang wajib kalian coba adalah mendoan. Yaitu makanan olahan dari tempe yang lebar dan tipis, digoreng dengan balutan tepung bumbu dan dicampur irisan daun bawang.

tempe-mendoan
Penampakan tempe mendoan

Mendoan? Hmm….Kalau mendoan mah sekarang dimana-mana banyak jual kali, nggak perlu jauh-jauh ke Purwokerto. Eits, tapi mendoan khas Purwokerto ini beda loh. Mendoan Purwokerto punya ciri khas tersendiri. Jadi tempe mendoan ini di gorengnya hanya sebentar saja dan langsung diangkat, sehingga tekstur tepungnya masih lembek (mendo). Kata orang jawa sih mendo-mendo dipangan, makanya namanya mendoan. Tapi karena nggak semua orang menyukai mendoan yang masih lembek/basah, makanya ada yang menggorengnya hingga kering supaya lebih renyah dan kriuk.

Selain cara menggorengnya yang khas, ke khas-an lainnya dari mendoan ini adalah jenis tempe yang digunakan. Mendoan yang original menggunakan tempe khusus untuk mendoan. Yaitu tempe tipis yang dibungkus dengan daun pisang. Biasanya dalam satu bungkus berisi 2 lembar tempe mendoan. Namun kalau mau bikin tempe mendoan dan nggak mendapati tempe bungkus daun pisang, bisa disiasati dengan tempe papan tebal yang di iris tipis-tipis. Meskipun sama-sama tempe, rasanya tetap beda sih menurut saya. Tapi tak apalah, yang penting bisa tetap makan mendoan hehehe…

tempe-mentah
Tempe mendoan mentah yang dibungkus daun pisang
mendoan-mentah
Penampakan tempe mendoan mentah.

Sering dijadikan sebagai pelengkap lauk makan atau sebagai camilan, tempe mendoan ini paling enak dimakan saat masih hangat. Lebih enak lagi kalau dicocol dengan sambal kecap pedas manis atau dengan cabai rawit kecil. Tapi kalau nggak ada cabai, pakai saus sambal juga tetap nikmat kok. Suami saya bahkan nggak pernah bosan meski tiap hari makan mendoan. Soalnya rasanya emang bikin nagih sih hehehe….

Lalu dimanakah kita bisa membeli tempe mendoan? Untuk mendapatkan tempe mendoan ini tidaklah sulit. Kita bisa membelinya di penjual gorengan atau di warung-warung makan. Hampir semua warung makan di daerah Purwokerto menyediakan mendoan sebagai sajian. Atau kalian bisa datang ke sentra oleh-oleh di pertigaan Sawangan atau depan BRI Purwokerto, tak jauh dari alun-alun kota. Di sini kalian juga bisa membeli tempe mendoan mentah untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh, lengkap dengan tepung bumbu dan sambal kecapnya. Harga tempe mendoan juga sangat terjangkau. Kalian bisa mendapatkannya dengan harga mulai dari Rp 500 – Rp 2.500, tergantung dimana membelinya. Tapi kalau di Sawangan harganya Rp 2.500-an dan kalian akan mendapatkan satu buah tempe mendoan yang lebar. Murah meriah bukan?

mendoan
Paling enak dimakan selagi masih hangat

Eh, tapi sebelum makan tempe mendoannya, jangan lupa di foto dulu ya. Buat apaan? Ya buat di upload di sosial media dong. Sebagai bukti bahwa kalian sudah menginjakkan kaki di Kota SATRIA dan mencicipi kulinernya hehehe….Jepretnya kalau mau hasil yang bagus juga nggak harus pakai kamera DSLR kok. Pakai kamera handphone juga nggak masalah. Apalagi kalau pakai ASUS Zenfone yang punya teknologi PixelMaster. Karena teknologi ini membuat kamera smartphone ASUS dapat menghasilkan foto dan video yang bisa dibilang cukup memuaskan, baik untuk kondisi siang maupun malam hari. Mau pakai mode foto apapun, hasilnya bakalan tetap kece gara-gara ada teknologi PixelMaster di ASUS Zenfone.

Kalau untuk jeprat-jepret makanan, saya sih paling suka sama mode Depth of Field. Soalnya kalau pakai mode ini, kita bisa menciptakan efek latar belakang blur. Si makanan akan jadi fokus utama dan dengan begitu akan membuat yang melihat fotonya lebih ngiler sama makanannya. Oh ya, ngomongin soal upload foto makanan di sosmed, sekaligus juga menjadi  promosi kuliner Nusantara loh. Dengan mengupload di sosmed, orang lain akan semakin mengenal makanan khas suatu daerah. Apalagi kalau hasil fotonya bagus, pasti bakal bikin orang lain semakin ingin mencicipinya juga. Dengan begitu, secara tidak langsung membuat makanan khas Indonesia makin terkenal. Betul nggak?

mendoann

Allaely Hardhiani

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!

34 pemikiran pada “Kuliner Purwokerto? Ya Tempe Mendoan”

  1. Huhuhu.. saya suka tempe mendoan. Yang hangat trus yang banyak tepungnya. Kriuk-kriuk, hmmm… Kasih petis sama nyeplus cabe, makan 2 sih kuraaanggg *Maruk* haha..

    Balas
  2. mendoan, makanan fav.ku, hampir tiap hari makan (kurang sehat juga sih kalau kebanyakan makan gorengan) tapi gimana lagi, di Banjarnegara mendoan juga sangat populer

    Balas
  3. Di Purworejo juga banyak yang jual tempe lebar-lebar kayak gitu. Biasanya kalo pas pulang kampung, aku selalu bawa. Di sini jarang yang jual tempe lebar kayak gitu.

    Mendoan emang pas kalo disantap sambil nge teh

    Balas
  4. Tempe mendoan meskipun dimakan tiap hari tetap nggak mbosenin ya mbak. Bisa untuk lauk juga dan bikinnya sangat mudah.

    Apalagi makannya dengan nasi hangat dan sambal kecap, sedaapppp 🙂

    Balas
  5. weleh pas BW ini pas aku makan mendoan bikinan ibuku. Biasa Mbak kalau malem nggak ada cemilan kan bingung. Tadi sore beli tempe ini sudah dinikmati tempe mendoan sepiring lengkap dengam cabe rawit. Endeeess tenan.

    Balas

Tinggalkan komentar