Jaman sekarang coba siapa yang nggak doyan foto-foto? Hmm…sebagian besar dijamin hobi foto-foto, termasuk saya sendiri. Malahan dulu saya termasuk yang hobi narsis hehehe…Tapi itu dulu kok, sekarang sih hobi narsis saya bisa dibilang sudah menguap entah kemana. Dibandingkan berperan sebagai objek foto, sekarang saya lebih senang berperan menjadi fotografernya. Ada rasa puas tersendiri kalau bisa menghasilkan foto yang bagus. Dan karena itu pula saya dari dulu kepingin banget tuh punya kamera sendiri. Penginnya sih punya kamera DSLR yang nggak cuma canggih tapi juga bikin yang nenteng kamera terlihat bak fotografer profesional. Tapi eh tapi…apalah daya kalau isi dompet nggak mumpuni huhuhu… Apalagi saat itu saya belum punya penghasilan sendiri, masih mengandalkan uang saku dari orangtua yang hanya cukup untuk biaya hidup diperantauan selama kuliah.
Singkat cerita, saya pun akhirnya berhasil membeli kamera dengan hasil jerih payah sendiri. Memang sih bukan kamera DSLR, hanya sekedar kamera digital biasa. Tapi meski begitu, saya senangnya bukan main. Soalnya bisa puas-puasin pakai buat foto-foto. Nggak perlu repot-repot pinjem punya teman apalagi pakai acara nggak enak hati keseringan pinjam. Maklum, soalnya saat itu kebetulan tuntutan pekerjaan mengharuskan selalu bawa kamera saat bertugas. Tapi sayangnya kamera pertama saya tersebut harus dimuseumkan karena terjatuh dan eror. Saya pun kembali menabung dan berhasil membeli kamera baru lagi yang lagi-lagi hanya kamera digital biasa. Nggak masalah sih, saya sudah cukup puas. Kamera kedua bertahan hingga beberapa tahun sebelum akhirnya terjatuh dan kembali eror. Kali ini sih erornya nggak separah kamera yang pertama, fungsi untuk memotretnya masih bisa dipakai. Hanya saja nggak bisa buat merekam.
Nah, permasalahannya adalah…..saat ini selain memotret, saya juga mulai punya hobi baru yaitu merekam. Lebih tepatnya merekam si anak lanang hehehe…. Tahu sendirilah kalau punya anak pertama apalagi masih bayi, bawaannya pasti ingin mengabadikan semua momen si kecil. Termasuk saya yang juga ingin mengabadikan setiap momen tumbuh kembang si Kenzie. Selama ini saya biasanya merekam pakai kamera handphone. Tapi berhubung handphone saya kualitas standar, maka hasil rekamannya ya gitu deh…Selain itu kalau dipakai buat merekam memorinya cepat banget habis, jadi harus segera rajin-rajin mindahin hasil rekamannya ke laptop. Maka dari itu saya kepingin banget tuh beli kamera baru lagi. Biar nggak perlu pusing kepikiran memori handphone yang terbatas saat merekam. Nggak lucu juga kan kalau pas lagi seru-serunya merekam tiba-tiba berhenti gara-gara memori full. Selain itu juga tentunya biar hasil fotonya lebih kece dikitlah hehehe….
Lalu, kamera seperti apa yang saya mau? Untuk kali ini saya pengin naik “kelas”, nggak beli kamera digital biasa. Maksudnya mau beli kamera DSLR gitu? Hmm…pengin sih beli kamera DSLR, tapi kali ini saya lebih tertarik buat beli kamera mirrorless. Why? Tentunya saya punya beberapa pertimbangan. Berikut ini beberapa alasan utama kenapa saya memilih kamera mirrorless dibandingkan DSLR :
- Ukurannya (mayoritas) lebih kecil dan enteng. Yup, sebagian besar loh ya, tergantung merek dan tipenya. Karena ada juga kamera mirrorless yang ukurannya juga hampir sama dengan kamera DSLR. Buat saya yang punya anak apalagi masih bayi, kalau pergi-pergi kan bawaannya banyak dan bikin rempong tuh. Kalau musti bawa kamera gede kan juga berat dan malas bawanya.
- Hasil foto kamera mirrorless tidak berbeda jauh dengan DSLR. Tapi dengan catatan perbandingannya dengan ukuran sensor yang sama loh ya. Kalau kualitas fotonya hampir sama tapi ukuran kameranya lebih kecil dan ringan kenapa tidak?
- Kamera mirrorless punya shutter silent mode. Biasanya silent mode memakai electronic shutter, tapi nggak semua kamera punya sih. Ini membuat suara kamera lebih tenang karena nggak ada suara mirror yang bergerak saat shutter bekerja. Kalau shutter-nya bisa silent mode, maka nggak perlu lagi takut motret objek yang sensitif suara.
- Hasil rekaman lebih oke. Kalau ini sih berdasarkan hasil survei pribadi. Banyak yang bilang kalau buat merekam kamera mirrorless hasilnya lebih tajam dibandingkan DSLR.
- Harga yang lebih bersahabat. Ini jadi salah satu faktor terpenting buat saya sih. Kalau menurut saya, kamera mirrorless itu kamera murah yang nggak murahan. Kenapa? Karena dengan harga yang cukup terjangkau, fitur yang dimiliki cukup canggih. Secara buat emak-emak kayak saya, pengeluaran buat beli popok saja sudah cukup menguras dompet huhuhu..
Berhubung saya ini termasuk istri yang dituntut pandai mengatur keuangan dan emak-emak yang tak suka boros, maka saya pun melakukan observasi dan survei terlebih dahulu sebelum membeli. Browsing satu persatu ke berbagai online shop yang jual kamera online. Semua itu demi mendapatkan kamera mirrorless idaman. Untungnya berkat teknologi internet, saya nggak harus muter-muter keliling dari toko ke toko. Cukup duduk manis di depan laptop dan tinggal tanya sama mbah Google, siapa yang jual kamera online seperti yang saya mau. Yang kualitasnya oke dan harganya cocok dengan isi kantong tentunya hehehe…
Dan ngomongin belanja online, saya ini termasuk orang yang sangat hati-hati banget dalam memilih online shop. Secara pernah beberapa kali punya pengalaman buruk sama online shop. Jujur saja, saya nggak berani buat belanja di online shop dengan nominal yang banyak kecuali saya yakin kalau itu online shop emang terbukti terpercaya. Saya bahkan bisa menghabiskan waktu lama sampai berjam-jam, cuma buat mastiin kalau online shop yang mau saya pilih emang trusted. Saya nggak kalau sampai kecewa. Apalagi buat beli kamera yang harganya jutaan. Secara itu nominalnya buat saya besar banget, dah gitu bayarnya pakai duit kan bukan pakai daun.
Dari hasil berburu informasi kesana-kemari ditemani mbah Google, akhirnya saya berhasil mendapatkan beberapa pilihan kamera mirrorless yang saya mau. Sekarang tinggal nunggu persetujuan dari komandan rumah tangga saja. Apakah akan menyetujui “proposal” yang saya berikan atau tidak hehehe….
Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!
Aku doain diACC salah satunya sama komandan rumah tangganya kakak.
Aamiin…makasih do’anya 😀
Aku juga pingin huhuhu… Tapi harganya…. Hiks
Harganya knp mba? Hihihi…ayo nabung yg rajin mba..kali aja ada yg mo ngasih hehe..
Kalau aku pengen laptop dulu, semoga ada rejekinyaa aamiin!
Let him go moom
Semoga segera di ACC pak komandan proposalnya ya mak.aku juga pake mirrorless dan emak hasilnya oke
Semoga segera dapet itu kamera Mbak. Aku juga pingin hiksss…
Semoga bisa di acc ya mbak amin
Jadi cerita kita sama ya, Mbak. Lagi seru-serunya ngrekam si kecil loncat2 eh memori full. Guemes puol. Hahaha.
Ihhh, aku juga mupeng banget punya kamera mirrorless 🙂
Jadi, akhirnya beli apa mba? 🙂
Keren loh..mantap
saya juga agak kebelet nih punya kamera. entah dlsr atau mirrorless
Mirorless aja… hehe..