Alhamdulillah, kini sudah seminggu bulan Ramadan. Menjadi bulan penuh berkah, kehadiran bulan Ramadan memang selalu dinanti umat muslim. Sayangnya, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadan tahun ini harus kita lalui dengan berbeda. Kaum muslim menjalankannya nggak semeriah biasanya. Apalagi kalau bukan lantaran adanya pandemi Covid-19.
Untuk memutuskan rantai penyebaran virus yang cepat, masyarakat pun harus melakukan physical distancing dan tetap di rumah saja. Karena itulah, maka nggak ada lagi tuh acara ngabuburit di luar rumah. Nggak ada lagi acara buka bareng ramai-ramai. Bahkan sholat taraweh di masjid pun ditiadakan.
Jika kamu adalah musim, maka kamu adalah musim terindah yang pernah hadir di hidupku. Layaknya musim, kamu memberikan warna dalam hidupku. Menjadikan hari-hariku lebih berirama dengan nada-nada yang membuatku tak pernah bosan.
Jika kamu adalah musim, maka kamu adalah musim semiku. Kamu yang membuat hatiku bersemi ketika awal kita jumpa. Kamu yang membuat kupu-kupu itu serasa menggelitik berterbangan di dalam perutku. Kamu yang membuat matahari menghangatkan tubuhku meski malam telah tiba. Kamu yang membuat semua alam rayaku bersenandung bersama dengan aroma kebahagiaan yang mewangi.
Salah satu kemajuan teknologi dalam bidang keuangan adalah adanya metode pembayaran cashless yaitu bertransaksi tanpa menggunakan uang fisik. Saya sendiri termasuk sering bertransaksi cashless. Alasan utamanya karena lebih hemat dan praktis. Nggak perlu repot-repot bawa banyak uang tunai, apalagi kalau harus belanja dalam jumlah banyak. Dengan begitu, juga meminimalisir tindak kriminal. Betul nggak?
Berkat adanya cashless ini, saya pun beberapa kali pernah “terselamatkan”. Salah satu kejadiannya terjadi beberapa waktu lalu. Saat itu, saya baru saja pulang setelah beberapa hari mengungsi ke tempat mertua. Karena bahan makanan di rumah kosong, maka saya pun berinisiatif untuk pergi belanja sekadar membeli telur dan nugget. Ya, sekadar untuk makan malam dan sarapan biar besok nggak harus pergi pagi-pagi ke pasar.
Dengan agak terburu-buru, saya pun segera bergegas ke toko dengan anak-anak. Takutnya keburu hujan karena sudah terdengar suara gludak gluduk dari langit. Saya memilih ke Prima Fresh Mart yang letaknya nggak terlalu jauh dari rumah. Ini merupakan pengalaman belanja pertama kali di Prima Fresh Mart. Sesampainya di toko, saya pun segera berbelanja. Saat mau bayar di kasir dan membuka dompet, lha kok saya nggak bawa uang tunai. Ada sih uang tunai, tapi hanya belasan ribu saja, sedangkan belanjaan saya lebih banyak dari itu.
Di era modern seperti saat sekarang ini, kita lebih memiliki banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan. Cara yang paling umum dan paling dekat dengan masyarakat adalah dengan melakukan bisnis. Apa itu bisnis? Bisnis merupakan usaha jual beli barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan maupun organisasi kepada konsumen dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Dari sekian banyak bisnis yang ada, salah satu bisnis yang menjadi trend adalah bisnis saham.
Memiliki kebudayaan yang kuat, nggak mengherankan kalau Jepang memiliki banyak pencinta dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Saya sendiri termasuk salah satu pencinta budaya Jepang. Berawal dari komik-komiknya, animenya hingga ke kuliner. Memiliki cita rasa yang khas, kuliner Jepang kini sudah menjadi bagian hidup dari kebudayaan yang tak terhitung jumlahnya.
Cocok dengan lidah orang Indonesia, nggak mengherankan jika kini semakin banyak restoran yang menjual kuliner negara matahari terbit tersebut. Saya sebagai pencinta kuliner pun tentunya makin bahagia dong. Karena kini saya jadi semakin mudah untuk menemukan kuliner Jepang. Jenisnya pun beragam, mulai dari ramen, sushi, beef bowl, bento hingga steak.