Jika kamu adalah musim, maka kamu adalah musim terindah yang pernah hadir di hidupku. Layaknya musim, kamu memberikan warna dalam hidupku. Menjadikan hari-hariku lebih berirama dengan nada-nada yang membuatku tak pernah bosan.
Jika kamu adalah musim, maka kamu adalah musim semiku. Kamu yang membuat hatiku bersemi ketika awal kita jumpa. Kamu yang membuat kupu-kupu itu serasa menggelitik berterbangan di dalam perutku. Kamu yang membuat matahari menghangatkan tubuhku meski malam telah tiba. Kamu yang membuat semua alam rayaku bersenandung bersama dengan aroma kebahagiaan yang mewangi.
Jika kamu adalah musim, maka kamu adalah musim panasku. Kamu yang membuatku merasakan panasnya terik matahari yang cemburu saat engkau merayuku. Kamu yang membuatku merasakan panasnya gelora asmara yang membakar dan meluluhlantakkan segala pertahanan egoku. Kamu yang membuatku merasakan panasnya sengatan mentari tatkala engkau berada entah dimana. Kamu yang membuatku merasakan nikmatnya berjemur di pantai hatimu.
Jika kamu adalah musim, maka kamu adalah musim gugurku. Kamu yang membuatku merasakan indahnya nuansa dedaunan yang berguguran tertiup angin dihalaman rumah hatiku. Kamu yang membuatku merasakan nikmat semilirnya angin yang membuat rambut panjangku yang kau kagumi serasa menari. Kamu yang membuatku tak pernah bosan menunggumu ketika sore datang, berharap bisa menikmati secangkir teh hangat bersamamu di beranda hatiku. Kamu yang membuatku merasakan hangatnya pelukmu ketika angin bertiup lebih kencang menerpa kita.
Jika kamu adalah musim, maka kamu adalah musim dinginku. Kamu yang membuatku merasakan dinginnya hatiku ketika kau tak ada disisiku. Kamu yang membuatku merasakan hangat tubuhmu layaknya perapian yang membara. Kamu yang membuatku tetap kuat bertahan dikala alam sekitar membeku dan mengacuhkanku. Kamu yang membuatku merasakan manisnya cokelat yang kau bilang pahit ketika kau berada dihadapanku.
Sayang, kamu memang musimku. Kamu adalah musim, yang memperlihatkan betapa indahnya dunia. Kamu adalah musim, yang mengajariku betapa bahagianya memilikimu. Kamu adalah musim, yang mengajariku betapa nyamannya berada dipelukmu. Kamu adalah musim, yang mengajariku betapa berharganya setiap detik hadirmu bersamaku. Kamu adalah musim, yang mengajariku bahwa keajaiban itu adalah nyata. Kamu adalah musim, yang membuatku percaya bahwa kamu adalah musim. Karena kamu adalah musim yang datang hanya untuk semusim. Musim yang datang, lalu pergi dan berlalu layaknya musim yang harus berganti.
“Some people come into your life for a SEASON, because your turn has come to share, grow or learn. They bring you an experience of peace or make you laugh. They may teach you something you have never done. They usually give you an unbelievable amount of joy. Believe it, it is real. But only for a season”
Note: Ini hanya fiksi semata, setelah sekitar 9 tahun tersimpan di draft.
Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!
Menyentuh bangetttt
Mata langsung kebanjiran dengan air mata.
Terima kasih 🙂
*kasih tisue
Terimakasih sudah menulis ini, menyentuh sekaliii
Terima kasih… sbnrnya awalnya ragu sih mau publish.