Alhamdulillah, kini sudah seminggu bulan Ramadan. Menjadi bulan penuh berkah, kehadiran bulan Ramadan memang selalu dinanti umat muslim. Sayangnya, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadan tahun ini harus kita lalui dengan berbeda. Kaum muslim menjalankannya nggak semeriah biasanya. Apalagi kalau bukan lantaran adanya pandemi Covid-19.
Untuk memutuskan rantai penyebaran virus yang cepat, masyarakat pun harus melakukan physical distancing dan tetap di rumah saja. Karena itulah, maka nggak ada lagi tuh acara ngabuburit di luar rumah. Nggak ada lagi acara buka bareng ramai-ramai. Bahkan sholat taraweh di masjid pun ditiadakan.
Meskipun begitu, puasa tetap harus jalan dong. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya pun tahun ini tetap berpuasa seperti biasa. Kebetulan tahun ini saya masih menjalani puasa Ramadhan dalam kondisi menyusui. Walau diperbolehkan untuk nggak berpuasa saat menyusui, tapi menurut saya kok sayang saja gitu kalau melewatkan puasa Ramadan yang sekali setahun.
Di sisi lain kalau disuruh untuk mengganti di hari lain, kok malah rasanya lebih berat. Jadi, karena saya merasa sanggup untuk menjalaninya, saya memutuskan tetap berpuasa. Alhamdulillah, hingga sekarang memiliki dua anak, jika berpuasa saat menyusui saya bisa melewatinya.
Memang sih, berpuasa bagi ibu menyusui itu cukup berat. Tapi bukan berarti nggak mungkin untuk tetap berpuasa bagi ibu menyusui. Tentunya dengan catatan tertentu, karena memang nggak semua ibu menyusui tetap berpuasa dengan lancar.
Daftar Isi
Tips Berpuasa Busui
Nah, bagi kamu para ibu menyusui yang ingin tetap berpuasa, berikut ini ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar tetap kuat menjalankan ibadah puasa. Apa saja itu? langsung saja simak tipsnya di bawah ini.
- Jaga asupan nutrisi makanan. Konsumsilah makanyan yang bergizi dan juga yang bisa memperlancar asi, seperti sayur dan buah-buahan. Kalau saya biasanya menyiapkan buah-buahan seperti pepaya, apel, jambu, semangka dll. Kalau nggak dimakan langsung, biasanya saya buat jus. Pastikan kebutuhan serat terpenuhi, karena bisa membantu kita kenyang lebih lama saat puasa.
- Usahakan juga tetap makan tiga kali sehari. Selain makan saat sahur dan berbuka, saya biasanya makan sekitar satu jam menjelang tidur. Untuk kudapan tengah malam ini, saya nggak makan nasi biar nggak bosan. Biasanya saya ganti dengan makan roti tawar, aotmeal, muesli, granola atau buah. Maklum aja, saat menyusui nafsu makan naik karena setelah menyusui jadi cepat lapar lagi.
- Banyak minum cairan untuk mencegah dehidrasi. Pada saat berpuasa, tubuh lebih banyak kehilangan cairan karena perubahan pola makan dan tidur. Untuk mencegah dehidrasi, konsumsilah air minum secukupnya. Bagi ibu menyusui sebaiknya minum lebih banyak terutama saat sahur. Tapi tetap ya, jangan lupa perhatikan asupan nutrisi dan kalori. Jangan sampai kembung dan malah berakibat asupan makannya terganggu. Untuk menambah stamina, saya biasanya juga menkonsumsi susu atau air nabeez. Menjadi energi booster, keduanya jadi asupan wajib selama puasa berpuasa, terutama saat sahur.
- Istirahat yang cukup. Nah, ini penting banget nih terutama buat busui. Karena tubuh akan sering lemas setelah menyusui, maka istirahatlah yang cukup. Kurangi aktivitas yang menguras energi di siang hari. Jika capek, istirahatlah sejenak. Kalau saya sih, menyiasatinya dengan ikut tidur saat anak-anak tidur. Selain itu, pekerjaan menguras energi jika memungkinkan saya lakukan di malam hari seperti beres-beres rumah dan menyapu mengepel.
- Supaya ASI tetap lancar, tetap disiplin menyusui atau memompa ASI. Apalagi jika usia bayi kamu masih di bawah 6 bulan. Ingat, produksi ASI itu supply by demand. Jadi, supaya ASI tetap lancar, tetaplah rajin menyusui atau memompa ASI. Karena saat siang hari produksi ASI berkurang, hal ini bisa disiasati dengan lebih sering menyusui dan memompa ASI di malam hari. Stok ASI yang ada bisa digunakan untuk siang hari. Untuk yang satu ini, saya lakukan terutama saat anak masih di bawah 1 tahun. Tapi sekarang, karena anak sudah mau 2 tahun, jadi lebih santai. Apalagi saya ini stay at home mom.
- Berhenti berpuasa jika nggak sanggup. Setiap orang memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda. Pahami apa yang dirasakan oleh tubuh. Kalau merasa nggak enak badan dan nggak sanggup untuk melanjutkan puasa, jangan memaksakan diri. Selain kesehatanmu, pikirkan juga kesehatan bayimu, terutama jika bayimu masih membutuhkan ASI lebih. Jangan sampai malah nantinya kamu malah jatuh sakit. Bagaimanapun, puasa bagi ibu menyusui bisa digantikan dengan menggantinya di hari lain atau membayar fidyah.
Nah, itu tadi beberapa tips yang saya lakukan saat berpuasa selama menyusui. Karena memang berpuasa bagi ibu menyusui itu lebih berat, maka sebaiknya persiapkankanlah dengan matang, terutama soal psikis.
Konsultasi dengan Dokter Sebelum Berpuasa
Perlu diketahui juga nih, karena kondisi setiap ibu dan bayi berbeda, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan berpuasa. Apalagi jika bayi kamu masih berusia di bawah 6 bulan, karena dia masih bergantung pada ASI sebagai asupan gizi utamanya. Kalau memang memungkinkan berpuasa, dokter pasti mendukung kok.
Jangan sampai hanya karena keegoisanmu malah membahayakan bayimu. Karena pernah kejadian juga nih sama ibu mertua. Saat dulu dia memaksakan untuk berpuasa. Setelah 10 hari beliau memaksakan berpuasa, akhirnya malah jatuh sakit hingga harus di bawa ke rumah sakit terdekat. Puasa cuma dapat 10 hari, sakitnya sampai sebulan dan akhirnya saat lebaran malah nggak bisa kemana-mana.
Yang terpenting, pahami apa yang dirasakan tubuhmu. Jika merasa nggak enak badan, segera konsultasikan dengan dokter. Namun kalau nggak memungkinkan untuk pergi ke dokter di rumah sakit terdekat, kamu bisa menggunakan layanan kesehatan online Halodoc.
HaloDoc, Satu Aplikasi untuk Berbagai Kebutuhan Medismu
Sesuai dengan namanya, Halodoc memudahkan kamu untuk bisa berkonsultasi langsung dengan dokter. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa berkonsultasi masalah kesehatanmu melalui chat, voice/video call dari smartphone milikmu kapan saja. Ada banyak dokter berpengalaman dan terverifikasi yang siap membantumu membantumu 24 jam lho.
Di aplikasi Halodoc, kamu bisa mencari dokter yang kamu mau berdasarkan nama atau pun spesialisasinya. Jadi, kalau sudah memiliki dokter langganan yang cocok, kamu bisa mencarinya di aplikasi ini. Selain itu, kamu juga bisa melihat daftar dokter berdasarkan lokasimu saat ini. Tenang saja, privasimu terjamin dan riwayat medismu pun tersimpan rapi di aplikasi.
Perlu pergi ke rumah sakit? Tersedia juga daftar rumah sakit yang mencakup nama rumah sakit, alamat lengkap dan jarak rumah sakit tersebut dari posisi kamu. Jadi, kalau kamu mungkin sedang bepergian dan tiba-tiba harus segera ke rumah sakit, kamu bisa mencari rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc.
Menggunakan aplikasi Halodoc, tentunya sangat memudahkan sekali. Lebih hemat waktu dan efisien, karena konsultasi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Nggak harus datang ke rumah sakit dan bertatap muka langsung dengan dokter. Apalagi di saat pandemivirus Corona seperti sekarang. Dimana kita harus melakukan physical distancing dan menghindari berkunjung ke rumah sakit apabila nggak urgent.
Cuma itu saja fiturnya? Eits, tentunya nggak hanya itu saja. Masih ada banyak fitur lainnya yang menjadikan aplikasi Halodoc sebagai aplikasi layanan kesehatan online yang lengkap. Seperti membeli obat dan kebutuhan medis lain dengan layanan apotek antar, melakukan tes laboratorium di rumah hingga akses asuransi milikmu yang terintegrasi langsung dari aplikasi. Lengkap sekali bukan?
Jadi, kalau ada ibu menyusui yang bingung apakah mau tetap berpuasa atau nggak, kamu bisa konsultasi dengan dokter pilihanmu melalui aplikasi Halodoc. Atau kamu punya tips lainnya bagi ibu menyusui yang berpuasa? Jangan lupa tulisankan di kolom komentar ya!
Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!
Terimakasih buat tipsnya, memang untuk ibu menyusui harus banyak memperhatikan sebelum ikutan berpuasa ya
wah terima kasih nih infonya kak, kita bisa konsultasi dengan dokter online di saat pandemi gini sangat baik dan mempermudah tidak harus keluar rumah
Halodoc bisa untuk semua kebutuhan keluarga ini. Serasa punya dokter pribadi ini
Saya dulu waktu masih menyusui nggak puasa, Mbak. Sudah mencoba tapi ternyata ga sanggup. Konsultasi ke dokter pun bilangnya jangan dipaksa demi kebaikan ibu dan bayi. Tapi saya sudah ganti fidyah juga.
Akupun langganan nih Halodoc. Soalnya engga berani kan ke tempat praktek dokter. Alhamdulillah, pas sakit kemarin, konsultasi lancar, beli obat engga pake lama. Sip lah…
Dalam agama, menyusui itu kan kondisi keringan untuk nggak berpuasa. Sedih melihat ada aja busui yang mengeluh karena dipaksa berpuasa oleh keluarga besarnya :'( Padahal kalo busui merasa tertekan, produksi ASI berkurang. Semoga nih orang2 yang seperti itu bisa lebih teredukasi dengan adanya Halodoc ya.
Mbakku dulu jadi busui, kadang puasa kadang gak. Soalnya kasihan anaknya. Kalau mereka udah MPASI, bisa lah ditinggal puasa. Tapi kalau kecil, sering rewelnya. Tetap catat deh tipsnya
Bagi ibu yang sedang menyusui penting banget ya harus diperhatikan asupan gizinya, agar puasanya berjalan lancar. Bisa konsultasikan dengan dokter langganan juga ya..
Pengalamanku dulu sampai anak kedua, aq g pernah bisa puasa saat menyusui..
Huhuhu
Busui yang ingin berpuasa harus mempertimbangkan kondisi tubuhnya ya, karena bukan hanya pengaruh sama dia, tapi juga bayinya. Sebaiknya memang konsultasi dulu pada tenaga kesehatan, bisa bertanya di Halodoc yang lebih mudah diakses untuk saat ini. Semoga busui dimudahkan.
perjuangan yang sungguh luar biasa ya Moms, selama kebutuhan gizi terpenuhi pasti akan aman berpuasa selama menyusui. Apalagi kalau kesulitan kan bisa bisa berkonsultasi di Halo Doc.
Amaaaan lah puasa sembari menyusui
2 kali kayaknya saya ramadhan sambil menyusui, lebih sering ambil kemudahan buat gak puasa demi anak :D. Banyak tips yang udah saya jalankan. Seringnya nemu dari halodoc juga sih hihi
Asyik… nanti pasti akan aku infokan sama teman-teman yang akan punya bayi. Tipsnya ok nih kak.
tipsnya sama si mbak, saya juga menerapkan beberapa hal di atas. alhamdulillah taun ini saya bisa lebih fit jadi bisa puasa, taun2 sebelumnya udah 3x gak puasaaa hehe
Terima kasih tipsnya. Tiga kali menyusui, tiap puasa saya nggak pernah full. Ada hari-hari dimana saya nggak puasa karena nggak kuat. Tips ono membantu banget buat ibu ibu menyusui yang sedang berpuasa
Saya ngalami nih 2 kali Ramadhan dna berpuasa sambil menyusui, benar-benar bikin lapar tapi dengan tekad kuat akhirnya berhasil,
Simpan ahh artikel ini, karena saya belum punya anak untuk disusui suatu saat saya baca lagi artikel ini, buat bekal. Atau ngga mau download aplikas halodoc juga agar bisa konsultasi dengan dokternya langsung.
Lengkap banget ya layanan Halodoc. Aplikasi ini bisa utk konsultasi kesehatan online, misalnya bagaimana ibu menyusui saat berpuasa. Keren aplikasinya
Jadi ibu menyusui memang hebat ya. Sambil menyusui anak, bahkan usaha untuk berpuasa juga. Tapi aku setuju sama poin terakhir, kalau ga sanggup mending dibatalkan aja. Demi kesehatan ibu dan produksi ASInya juga.
Yang penting jaga kesehatan, makan makanan beegizi, istirahat cukup. Gitu ya kak. Bermanfaat sekali ini bagi busui. Salam kenal ya kak, nama saya Hadi.
lengkap sekali ulasanya mb.ijn mencatatnya untuk jaga-jaga kalo suatu saat nyonya akan ada masanya waktu menyusui si buah hati 🙂
Silahkan.Semoga bermanfaat
Kalau dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter tentunya jadi lebih aman ya kak buat si ibu menyusui juga si baby pun. Jadi gak serta Merta hasil asumsi sendiri ya