Pesta Berujung Jalan-jalan

DSC_0603Awal Mei kemarin, saya dan suami ke Jakarta.  Niat utama sih menghadiri resepsi pernikahan teman kuliah saya. Tapi tentunya sayang gitu loh, kalau kami jauh-jauh datang ke Jakarta cuma sehari dua hari buat ke resepsi saja. Saya pun akhirnya menyusun rencana jalan-jalan selama di Jakarta. Rencana perjalanan sudah disusun, tiket sudah di tangan. Hari Kamis siang (4/5) kamipun berangkat dari Semarang naik kereta Kamandaka dan turun di Tegal. Lalu dari Tegal kami naik kereta Tegal Express tujuan Jakarta. Yup, kami memang dua kali naik kereta. Kenapa? Karena kami kehabisan tiket kereta Semarang-Jakarta yang sesuai dengan anggaran kami hehehe… Dalam hitungan menit, tiket kereta langsung habis, maklum saja karena memang lagi long weekend. Kalau naik bisnis apalagi eksekutif, haduuhh…isi kantong nggak cukup. Maka jadilah kami mencari strategi lain. Dari stasiun poncol kereta Kamandaka berangkat jam 11.00 dan sampai Tegal jam 14.00. Jeda 30 menit menunggu keberangkatan Tegal Ekspress yaitu jam 14.30. Sayangnya, saat itu kereta terlambat dan baru berangkat jam 15.30. Menempuh sekitar 5 jam perjalanan, kamipun akhirnya sampai di stasiun Senen.

Read more

Menjelajah Singapura (Part 3-Habis)

DSC_0219Akhirnya hari yang kami tidak tunggu-tunggu pun datang juga, yaitu hari terakhir kami di Singapura. Hanya satu hari menjelajah Singapura tentu tidaklah cukup dan belum memuaskan kami. Tapi mau tidak mau hari Minggu siang kami harus pulang kembali ke Indonesia. Karena jadwal penerbangan pesawat jam 14.00, maka kami hanya punya sisa waktu sebentar. Setidaknya jam 1 siang kami harus di bandara. Hari terakhir kami putuskan untuk ke Bugis. Tujuannya tidak lain adalah berbelanja di Bugis market, salah satu tempat belanja oleh-oleh murah.

Setelah selesai sarapan bersama dan berpamitan, jam 9 kami langsung menuju ke Bugis. Sesampainya di Bugis terlihat pasar sudah ramai oleh pengunjung meskipun belum semua kios buka. Kami pun langsung berburu barang untuk dijadikan oleh-oleh. Mulai dari gantungan kunci, magnet kulkas, dan tas. Sebenarnya harga bervariasi, lebih mahal biasanya kualitas lebih bagus. Biasanya untuk pernak-pernik oleh-oleh seperti gantungan kunci, magnet kulkas, tas atau kaos mereka menjualnya selain satuan juga borongan. Seperti gantungan kunci, 24 pcs/S$ 10 atau 4 tas/ 10 dolar.  Disana juga menjual pakaian-pakaian hingga aksesoris-aksesoris. Pokoknya mirip pasar di Indonesia pada umumnya, hanya saja di sana lebih bersih.

Read more

Menjelajah Singapura (Part 2)

DSC_0037_3Hari pertama di Singapura, setelah selesai mandi dan sarapan, kami pun segera bersiap-siap untuk pergi. Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 saat kami keluar apartemen. Tujuan pertama kami hari itu adalah pulau Sentosa. Dari stasiun Chinese garden, kami turun di stasiun Buona Vista untuk kemudian berpindah ke jalur Circle Line (CC) menuju ke stasiun HarbourFront. Di HarbourFront kami masuk ke VivoCity dan segera mencari pintu keluar VivoCity yang menghadap ke laut. Setelah sempat kebingungan, kami akhirnya menemukan arah petunjuk menuju Broadwalk Sentosa. Ya, rencananya kami akan ke Sentosa lewat broadwalk, cara termurah dibandingkan yang lain hehehe…

Read more

Menjelajah Singapura (Part 1)

DSC00737

Yeay…finally we are going abroad hehehe…Yup, pertengahan April kemarin saya sama suami kesampaian juga berangkat ke Singapura. Tentang alasan kami ke Singapura, saya sudah pernah cerita di sini. Berangkat Jum’at sore dengan menempuh 2 jam penerbangan, kami tiba di Changi Airport pukul 18.45 waktu setempat. Meski sudah mau jam 7 malam, tapi di sana masih terang. Kami kemudian langsung menuju ke bagian imigrasi. Setelah itu kami naik skytrain menuju ke stasiun MRT. Tak lupa suami membeli kartu ez-link terlebih dahulu. Saya tidak perlu membeli karena sudah pinjam punya teman.

Di Singapura, alat pembayaran untuk transportasi umum kita bisa menggunakan standar tiket, kartu ez-link atau Singapore Tourist Pass (khusus turis). Kita bisa mendapatkan kartu ez-link, di ticket office sebelum pintu masuk MRT. Harga kartu ez-link S$ 12 yang berisi deposit S$ 7 dan berlaku hingga 5 tahun. Selain menggunakan ez-link kita juga bisa menggunakan Singapore Tourist Pass (STP) atau membeli standar ticket untuk sekali jalan. Memangnya apa saja perbedaan dari berbagi jenis kartu tersebut? Nanti saya akan saya buatkan postingan tersendiri.

Read more

Bikin Paspor Sulit dan Ribet?

kantor-imigrasi-semarangYeay, Finally I got my pasport *jingkrak2*. Sebenarnya saya masih kepengin nunggu atau nyari kesempatan untuk bikin e-pasport. Sayangnya untuk sementara pelayanan e-paspor baru bisa di Kanim Jakarta saja hiks… 🙁   Dan karena kakak ipar menghibahkan hadiah menang lomba ngeblog berupa tiket PP ke Singapura untuk 2 orang, maka akhirnya saya buru-buru bikin paspor deh. Sedangkan untuk suami karena sudah punya paspor, jadi dia nggak ikutan bikin (yang ternyata belakangan baru sadar kalau paspor suami sudah mau expired dan mau gak mau harus perpanjang).

Saya memilih untuk mengajukan permohonan pembuatan paspor melalui online. Lebih praktis dan simpel. Kita hanya perlu membuka situs imigrasi yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Tanpa perlu repot-repot datang ke kantor imigrasi hanya untuk membuat permohonan. Apalagi sekarang lebih mudah, karena sudah nggak perlu menyertakan/mengupload scan dokumen seperti dulu. Jadi kita hanya perlu mengisi biodata saja.

Read more