Menjelajah Singapura (Part 3-Habis)

DSC_0219Akhirnya hari yang kami tidak tunggu-tunggu pun datang juga, yaitu hari terakhir kami di Singapura. Hanya satu hari menjelajah Singapura tentu tidaklah cukup dan belum memuaskan kami. Tapi mau tidak mau hari Minggu siang kami harus pulang kembali ke Indonesia. Karena jadwal penerbangan pesawat jam 14.00, maka kami hanya punya sisa waktu sebentar. Setidaknya jam 1 siang kami harus di bandara. Hari terakhir kami putuskan untuk ke Bugis. Tujuannya tidak lain adalah berbelanja di Bugis market, salah satu tempat belanja oleh-oleh murah.

Setelah selesai sarapan bersama dan berpamitan, jam 9 kami langsung menuju ke Bugis. Sesampainya di Bugis terlihat pasar sudah ramai oleh pengunjung meskipun belum semua kios buka. Kami pun langsung berburu barang untuk dijadikan oleh-oleh. Mulai dari gantungan kunci, magnet kulkas, dan tas. Sebenarnya harga bervariasi, lebih mahal biasanya kualitas lebih bagus. Biasanya untuk pernak-pernik oleh-oleh seperti gantungan kunci, magnet kulkas, tas atau kaos mereka menjualnya selain satuan juga borongan. Seperti gantungan kunci, 24 pcs/S$ 10 atau 4 tas/ 10 dolar.  Disana juga menjual pakaian-pakaian hingga aksesoris-aksesoris. Pokoknya mirip pasar di Indonesia pada umumnya, hanya saja di sana lebih bersih.

Setelah puas berbelanja, kami pun mencari tempat makan siang terdekat yang halal tentunya. Namun karena sudah jam 12.30 siang lebih akhirnya kami memutuskan untuk ke bandara langsung. Daripada kami ketinggalan pesawat kan bisa gawat. Sesampainya di bandara Changi, kami kembali kebingungan mencari tempat check in. Setelah mengecek jadwal penerbangan lewat mesin, ternyata kami salah terminal. Kami berada di terminal 3 padahal seharusnya di terminal 1. Sempat juga kami kebingungan mencari skytrain untuk menuju ke terminal 1 dan kesasar hingga sampai ke area seperti basement gitu. Sesampainya di terminal 1, kami pun langsung check in dan setelah itu baru mencari makan.

Untuk tempat makan di terminal 1 paling banyak terdapat di lantai 3, entah lantai berapa yang jelas dari counter check in kita naik ke lantai atasnya lagi. Di lantai 3 banyak terdapat restauran, namun kami hanya menemukan 1 restoran yang kemungkinan halal, restauran masakan melayu/malaysia kalau nggak salah. Teringat kalau ada yang pernah merekomendasikan makan roti kaya di bandara dan kebetulan saya juga nggak sempat beli selai rotinya *karena nggak tahu tempat belinya*. Akhirnya saya mengajak suami makan roti kaya di Coffee & Toast, yang terletak di samping Starbuck, sebelah kiri dekat pintu masuk terminal 1. Menu yang tersedia juga cukup bervariatif dengan harga yang lumayan terjangkau.

DSC_0205

Selesai makan kami berdua segera menuju boarding room. Karena gate untuk pesawat yang akan kami naiki berada di ujung, maka seperti yang sudah di duga, saya dan  suami nyangkut di Duty Free Store.  Pertama kami berdua nyangkut di toko cokelat tapi hanya lihat-lihat saja sih, berusaha menahan isi dompet keluar. Setelah itu nyangkut di toko elektronik tapi juga numpang lewat lagi karena harganya mahal-mahal. Dari toko elektronik, saya dan suami kemudian memisahkan diri. Saya menuju ke bagian kosmetik dan suami menuju ke toko mainan. Di area kosmetik ini yang di jual brand-brand terkenal seperti MAC, Etude house, The Body Shop dll. Saya sih lebih tertarik ke brand Korea, yang brand negara barat cenderung lebih mahal sih hehehe. Oh ya, untuk harga kosmetik MAC yang paling murah di atas S$ 20 loh. Jadi, kalau ada yang menemukan kosemetik MAC dengan harga puluhan ribu, di jamin itu palsu. Setelah berkeliling sayangnya produk yang saya cari nggak ada, selain di situ counternya produknya nggak lengkap sih. Sebenarnya saat baru datang ke Singapura, saya menemukan counter kosmetik yang varian produknya terbilang lengkap. Berada setelah check in di imigrasi bandara, sebelum pintu keluar kedatangan.

Puas melihat-lihat, saya kemudian menuju ke toko mainan mencari suami dan menemukan dia sudah membawa bungkusan baru. Apa itu isinya? Tak lain dan tak bukan adalah toys. Nggak cuma satu item tapi ada beberapa, diantaranya lego. Harganya? Aiisshh….kalau di rupiahkan rasanya mendadak pusing kepala saya. Setelah itu kami lalu terburu-buru menuju boarding room, takut ketinggalan pesawat. Tapi ternyata kami sampai di boarding room 30 menit sebelum penerbangan. Hmm… tahu gitu tadi saya nyobain kursi pijat dulu deh. Dan akhirnya tepat pukul 14.00 pesawat Air Asia kembali membawa kami pulang ke Semarang.

DSC_0023

DSC_0021
Hujan Kinetis di Changi Airport

Nah, buat yang mau traveling ke Singapura terutama untuk pertama kalinya, saya ada beberapa saran:

1. Bawalah tisue basah. Toilet di Singapura semuanya toilet kering, alias nggak pakai air. Jadi kalau mau ke toilet bawalah tisue basah, kecuali kalian tidak bermasalah hanya membersihkan dengan menggunakan tisue kering biasa. Untuk toiletnya, tombol flush biasanya menempel di dinding, di bagian atas toilet berbentuk bulat. Sebelum memakai toilet, bersihkan bagian dudukan toilet dengan mengunakan (semacam) cairan antiseptik yang dioleskan pada tisue.

2. Bawalah botol minum dan apel. Itu kalau mau berhemat biar nggak sering jajan untuk mengganjal perut. Kalau bawa botol dari rumah, kosongkan botolnya dulu karena di pesawat dilarang membawa cairan lebih dari 100 ml. Bisa  juga menggunakan botol minuman yang di beli di sana. Air keran di sana juga bisa diminum, jadi nggak usah beli air mineral. Lagian harga sebotol air mineral di sana lebih mahal dibandingkan beli milo. Untuk apel, bisa digunakan saat darurat kelaparan karena seperti yang kita tahu, apel termasuk buah yang mengenyangkan. Tapi kalau mau bawa yang lain ya silahkan saja. Saya dan suami kemarin juga bawa apel. Apel yang sudah dicuci, kemudian kami bungkus plastik satu-satu. Supaya makannya lebih praktis, apel bisa iris-iris terlebih dahulu lalu dimasukkan ke plastik dengan bentuk utuh. Tenang saja, kalau bentuknya utuh warna apel yang dipotong tidak cepat berubah kok. Selain apel, saya juga bawa roti tawar isi selai. Rotinya saya bagi 2 segitiga lalu saya bungkus plastik, seperti snack bungkusan. Nggak perlu repot bawa kotak makan, habis makan plastiknya tinggal di buang.

3. Pakailah alas kaki yang nyaman. Di Singapura, mau nggak mau kita pasti akan lebih sering jalan. Jadi pastikan kita memakai alas kaki yang nyaman, entah itu sandal atau sepatu. Selain itu siapkan juga plester buat jaga-jaga kalau kaki kita lecet akibat terlalu lama jalan kaki. Suami saya pakai sandal dan kaki kanan-kiri sampai lecet.

4. Pakai sun block. Kalau yang ini sih buat yang mau jalan-jalan selain di mall dan takut kalau kulit gosong. Singapura itu juga panas boo, sama kayak di Indonesia. Nggak kalah panas juga sama Semarang. Tapi yang bikin beda, di Singapura anginnya juga lebih berasa. Jadinya meski panas tapi nggak terlalu sumuk karena ada semilir angin. Kalau mau, bawa aja kipas lipat kecil di tas.

Segitu dulu saja kali yah cerita dari saya. Adakah yang mau berbagi cerita dan pengalaman saat ke Singapura?

Allaely Hardhiani

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!

Tinggalkan komentar