Tahu dong kalau hari adalah hari ibu nasional? Jadi wajar saja kalau hari ini bayak yang meng-update status di media sosial bertemakan tentang ibu. Begitu buka fb, hampir semua teman-teman fb saya nyetatus sampai upload foto tentang ibu mereka. Hmm…melihat itu saya senang, iri sekaligus sedih. Senang melihat teman-teman saya menyayangi ibu mereka dan tentunya masih memiliki ibu mereka. Iri karena saya sudah tidak bisa bertemu dan berbincang apalagi memeluk ibu saya sendiri, seperti yang teman-teman saya lakukan. Sedih, karena saya kangen sama ibu saya tapi nggak sudah nggak bisa bertemu lagi di dunia ini.
Ah, sudahlah…daripada saya malah tambah sedih, lebih baik saya cerita saja kegiatan saya hari ini yang tentunya masih ada kaitannya sama hari ibu. Oh iya, sebenarnya dalam keluarga saya sendiri nggak ada trasidi perayaan hari ibu. Jangankan merayakan hari ibu, lha wong hari ulang tahun anggota keluarga juga nggak pernah dirayakan, bahkan sekadar ucapan selamat ultah. Bagi saya itu bukan masalah. Kalau saya bilang sih, itu masalah tradisi dan kebiasaan. Tiap keluarga pasti punya tradisi berbeda-beda. Kalau kata pepatah ” lain lubuk lain belalang”, betul nggak? 😉
Nah, tahun ini saya melewati hari ibu dengan sedikit berbeda dibandingkan sebelumnya. Kenapa? karena saya hari ini mengikuti lomba PKK saudara-saudara. For the first time gitu loh! hehehe….Jadi ceritanya 2 hari lalu ibu RT datang ke rumah lalu akhirnya meminta saya menjadi perwakilan RT dalam lomba PKK dalam rangka hari Ibu. Lombanya ada lomba memasak, bikin makanan dan minuman dan saya kebagian tugas merangkai empon-empon (namun karena info kurang akurat, saya malah merangkai sayuran). Sebenarnya saya keberatan, tapi mau menolak juga gimana gitu…jadi ya sudahlah, saya terima tugas tersebut meski sempat uring-uringan sama suami huhuhu….
Hari minggu sore, saya ke rumah ibu RT untuk membahas persiapannya. Saya juga menyiapkan referensi design rangkaian. Akhirnya, saya pun memutuskan untuk membuat yang simple saja, mempertimbangkan durasi lomba dan juga anggaran yang disediakan. Besok harinya yaitu hari ini, setelah saya mempersiapkan semua bahan dan keperluan lomba saya pun siap bertanding. Menunggu di salah satu rumah tetangga untuk berangkat bersama, ternyata karena satu dan lain hal kami telat. Gimana nggak, harusnya jam 12.30 WIB sudah di tempat acara, kami baru sampai sekitar jam 13.15.
Begitu sampai agak shock juga. Selain waktu yang tersisa tinggal 20 menit untuk menata semuanya. Kami juga cukup kaget dengan kreasi dari peserta lain. Yang paling kaget sih saya sendiri, karena ternyata lomba merangkainya menggunakan empon-empon bukan sayuran dan buah seperti yang saya bikin. Jadilah saya peserta paling berbeda hahahaha…..Singkat cerita, karena saking terburunya waktu dan kurang tenaga, meja hias kami lupa di beri taplak. Alhamdulilahnya sih semuanya bisa tersaji, meski nggak sempurna. Dan di antara para peserta, selain saya yang paling muda, hasil kreasi merangkai saya juga paling unik (jika tak mau disebut salah) hahahaha….
Kami, terutama saya sih nggak berharap menang. Cuma ingin berpartisipasi dan meramaikan acara saja. Jadi saat pengumuman pemenangnnya dari RT lain, kami it’s ok wae. Buat kami ini bisa jadi pelajaran jika lain kali ada lomba lagi. Eits, meskipun kalah tapi makanan dan minuman kami laris manis. Dalam waktu sebentar sudah ludes di icip-icip…Alhasil, kami bisa beberes duluan hehehe….
So, hikmah dibalik postingan kali ini adalah….Tak selamanya kalah itu yang terakhir, karena meski kalah kami juara beberes dan pulang pertama kali 😛
Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!