Looking for my “Ibu Peri”

scarlettjohansenascinderellaKalau Cinderella yang kesehariannya biasa-biasa saja tapi mampu mempesona sang pangeran hanya dalam satu malam. Saya juga mau dong seperti dia, mempesona bagi setiap mata yang memandang saat hari pernikahan saya nanti.  Nah, untuk itu, saya juga butuh tim (baca: vendor) yang oke, serta tentunya saya butuh “Ibu Peri” yang bisa membuat saya terlihat lebih cantik dari biasanya. Untuk memilih ibu peri yang tepat ini bisa dibilang merupakan pencarian yang cukup sulit, kalau sampai salah memilih bisa-bisa bukannya jadi putri cantik bak Cinderella tapi malah jadi putri  tak dikenal dari negeri antah berantah. Buat para capeng perempuan pasti bakalan setuju kalau masalah rias merias terbilang masalah krusial dan mungkin menjadi urutan pertama dalam wedding list.

Dalam urusan pernikahan saya pun, yang paling pertama saya urus adalah rias. Untuk urusan ini saya langsung yang pegang, karena nanti sayalah yang bakalan jadi tokoh utama. Saya nggak mau dong alih-alih jadi Cinderella malah terlihat jadi kayak “nyai ronggeng”.  Nah, dari hasil info setelah hunting kesana-kemari, ada  beberapa pilihan salon rias:

  • Salon Bambang Nugroho. Letaknya depan kantor samsat Purwokerto. Untuk urusan rias awalnya saya kepengin pakai ini, karena kebetulan sahabat saya dulu di rias di situ dan hasilnya oke. Habis lebaran survei ke tempat bu Bambang dan koleksi bajunya bagus-bagu booo…Di sini untuk paket rias standar 5 juta untuk sepuluh orang. Untuk paket dekorasi mulai 3,5 juta untuk pelaminan dan kamar pengantin. Buat saya, itu masih out of budget. Coba nego untuk rias 6 orang saja (karena memang nggak pakai penerima tamu) dan harganya hanya turun 1 juta menjadi 4 juta.
  • Salon Salma. Ini salon Muslimah hasil saya googling. Terletak di dekat stasiun Purwokerto sebelum pasar. Sebelum balik ke Semarang saya menyempatkan diri ke sini. Enaknya, mereka punya katalog sendiri dan harga tersebut masih bisa di nego menyesuaikan budget konsumen. Harga yang ditawarkan bisa dibilang menggiurkan dan katalog dari mereka terbilang lengkap dan bahkan saya jadikan pedoman. Cuma kekurangannya, mereka terbatas pada riasan dan baju. Mereka hanya menyediakan gaun muslim (yang koleksinya terbilang masih sangat terbatas) dan riasannya nggak pakai bulu mata dan sanggul. Selain itu mereka juga nggak pakai acara adat, hanya sungkeman saja. Secara tema yang di usung kan Islami gitu loh…Oh ya, dari sekian salon yang saya survei, baru salon Salma yang bisa test make up.
  • Salon Ulya. Letaknya di Sumampir. Kebetulan ada teman yang sudah pernah pakai dan hasilnya memuaskan. Bisa dibilang salon Ulya lagi tren, banyak dipakai kalangan atas hingga pejabat. Untuk Ulya, saya coba hubungi via fb saja. Rencananya kalau harganya lebih murah atau setidaknya sama dengan bu Bambang rencananya mau langsung booking saja dan pas pulang langsung ngurus semua. Takut keduluan orang lain, soalnya kan pas Oktober bulan besar, banyak yang nikahan jadi harus cepat booking. Setelah tanya-tanya biaya untuk rias 10 orang dan dekor pelaminan mulai dari 7,5 juta. Hmmm…jadi mikir ulang lagi deh. Belum sempat nego sih untuk rias 6 orang saja harganya berapa. Nggak tahu kenapa malas aja gitu, takut ditolak kali ya…secara mereka sudah biasa terima order gede gitu loh.
  • Salon Eras. Kalo yang ini sih kalo nggak salah dekat SMP 9. Dapat info dari teman, 5 juta udah rias untuk 10 orang (bahkan mungkin lebih) dan plus dekor. Pokoknya murah meriah deh dan masuk anggaran. Tapi lihat portofolionya kok rada nggak sreg gitu, baik rias maupun bajunya. Tapi kata keluarga adik angkat cami yang langganan disitu, hasil riasannya bagus dan halus. Update tambahan untuk salon ini, setelah saya menikah saya ketemu sama teman saya yang pakai salon ini. Menurut dia harga paket yang di tawarkan bukanlah harga total karena pada kenyataannya saat hari H ternyata ada penambahan ini itu untuk dekor dll tanpa pemberitahuan kepada pihak capeng. Alhasil biaya yang mereka keluarkan selesai acara jadi membengkak dari biaya kesepakatan awal. So, buat kalian yang mau pakai vendor jasa pernikahan dari manapun berhati-hatilah, jangan sampai kejadian seperti teman saya terulang.
  • Salon Bu Iin. Kalo salon yang satu ini tahu dari fb salah satu WO. Lihat salah satu hasil riasan dan bajunya lumayan oke, sayang cuma satu pasangan. Letaknya di dekat pasar Karanglewas, malah lebih dekat dari rumah. Belum tahu besok mau survei ke sana atau enggak, masih rada nggak yakin juga sih.
  • Rias Bu Abu. Letaknya di Jl. Kombas. Pas kesana kebetulan bu Abu lagi pergi jadi nggak bisa tanya-tanya harga. Lihat hasil riasannya kurang sreg, mungkin karena yang tak lihat foto lama dan kebetulan memang nggak menemukan foto-foto terbaru. Tapi disini kita bisa sewa perdana. Dan bu Abu ini kata temanku sih seringnya ngerias orang Arab gitu deh.

Yah…itu beberapa salon yang saya tahu saja.  Sebenarnya masih ada yang lain, kayak Salon Eka yang gabung sama WO Eka One Stop Wedding yang harga paket nikahan standarnya mulai puluhan juta, jadi langsung coret dari list hehehe…Ada juga salon Pinkan, saya kurang tahu soal salon ini tapi ada teman yang berencana pakai Pinkan, namun karena  pelayanannya kurang oke akhirnya di cancel dan dia ganti bu Bambang. Ada juga Purnomosidi yang sudah terkenal dari dulu yang harganya juga mahal. Tapi kata teman sih, riasan Purnomosidi nggak sebagus dulu, bahkan dia bilang temannya yang dirias malah mirip nyai ronggeng dah gitu harganya juga mahal 10 juta untuk 1 muka si pengantin perempuan. Intinya beda dulu sama sekarang. Tapi untuk harga rias pengantin di Purwokerto (tahun 2013) rata-rata standarnya 5-7 juta.

NB : Ulasan di atas adalah hasil survei di tahun saya menikah yaitu 2013. Kalau sekarang kalian survei pastinya sudah ada perubahan terutama untuk harga. Setiap tahun harga jasa mereka pasti naik, rata-rata biasanya minimal 1 juta dari tahun sebelumnya, bahkan bisa lebih. Jadi untuk lebih memastikannya, lebih baik para capeng survei sendiri ke vendor yang mereka inginkan supaya lebih jelas. Beberapa tips memilih jasa rias pengantin saya, bisa kalian di sini.

Allaely Hardhiani

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!

11 pemikiran pada “Looking for my “Ibu Peri””

  1. referensi yg bagus:

    saya jga ingin di rias (skali seumur hidup boo :D) tpi ortu saya aga kurang sreg/ikhlas gtu dh ktanya buang-buang duit ajj 🙁
    klu yg di rias cman pengantinnya ajj boleh ga yaa dn budget kira-kira mpe brpa

    Ada yg taau ?? 😉

    Balas
    • kalo memang dananya nggak ada ya nggak usah dipaksakan. Kalau ttp mau di rias mungkin tidak perlu pakai jasa rias pengantin profesional, tp cukup rias di salon aja untuk rias pesta. Itu jauh lebih murah. Saya aja untuk acara di keluarga pihak suami cm di dandanin sama perias wisuda dan cuma bayar 100rb untuk riasnya..murmer kan? hihi… Kalau nggak bisa menyewa baju khusus pengantin jg gak masalah. Tinggal nyari baju yang simple tapi elegan. Maksudnya yang sederhana tapi ttp cantik. Ga perlu baju pengantin mewah nan gemerlap. Yang penting bajunya pas dan cocok dibadan serta nyaman saat dipakai.Semoga sukses untuk acara pernikahanya 🙂

      Balas

Tinggalkan komentar