Bok Cinta di Bustaman

DSC00330Kemarin, akhirnya hari yang di tunggu-tunggu oleh suami datang juga. Apa itu? Yaitu hari pembukaan pameran “Bok Cinta” Project di Bustaman. Hmm…apa pula itu? Mungkin ada yang pernah mendengar Bustaman? Itu adalah nama suatu kampung di daerah Purwodinatan, Semarang Utara. Kampung Bustaman ini terkenal sebagai tempat penyembelihan kambing. Yup, jadi jangan heran kalau kesana dan mencium bau kambing hehehe….

Lalu apa itu “Bok Cinta” Project? Bok Cinta sendiri merupakan idiom yang diciptakan para remaja Bustaman yang tergabung dalam Ikata Remaja Bustaman (IRB) untuk menamai sebuah tempat tongkrong mereka di salah satu sudut gang mereka yang cukup sempit. Kalau secara fisik, “Bok Cinta” berupa bangunan terbuat dari bata dan semen di teras salah satu warga dengan lebar 60 cm dan panjang 3 meter. Dalam istilah Jawa, bangunan demikian disebut “Bok” yang fungsinya sebagai tempat duduk-duduk atau nongkrong.

“Bok Cinta” Project ini sebenarnya bagian dari program “RUN & LEARN: New Curatorial Constellations” yang digagas oleh Japan Foundation, sebuah proyek seni rupa yang melibatkan para kurator muda dari Filipina, Thailand, Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia program ini melibatkan 3 kota yaitu Jakarta, Semarang dan Yogyakarta. Untuk di Semarang, sebagai kuratornya adalah Ahmad Khairudin (Adin), yang menyertakan 10 seniman sebagai bagian dari projectnya. Nah, kebetulan suami sebagai wakil Papillon menjadi salah satu dari seniman yang ikut project “Bok Cinta”, tentunya dengan karya komiknya dong.DSC00333

Acara kemarin seharusnya dimulai jam 7 malam, namun kami baru berangkat dari rumah jam 7 pula karena lebih mementingkan perut kami yang kelaparan hehehe…Ternyata sesampainya di sana acara belum juga mulai. Kami pun akhirnya berkeliling dan melihat-lihat hasil karya mereka yang beraneka macam dari yang jelas sampai yang absurd. Ya, saya katakan absurd karena saya tidak tahu harus menamakannya apa dan ya…begitulah seni, sesuatu yang terkadang “nyentrik“. Namun dari sekian karya yang ada, yang paling menarik menurut saya adalah karya berjudul “Orkes Sabun Mandi”. Dimana kamar mandi/WC tersebut dindingnya di gambar dan ketika pintu ditutup akan terdengar musik. Jadi, selagi mandi atau buang air sekalian bisa mendengarkan musik. Musik apaan? Kalau kemarin sih WC yang saya masuk lagunya ada yang dangdut dan pop. Lagunya berganti-ganti gitu…

Setelah selesai berkeliling dan Walikota datang, hujan mulai turun rintik-rintik, padahal acara baru mau di mulai. Sebagai pembuka sepertinya Frau yang tampil. Namun sebelum Frau unjuk gigi saya keburu mengajak suami untuk pergi karena hujan mulai semakin deras. Saya lagi merasa nggak nyaman saja kalau harus berada di tengah keramaian di gang yang sempit dengan berhujan-hujanan. Meski sebenarnya ada tempat berteduh, saya nggak mau kalau berhimpit-himpitan dengan  yang lain. Alasan utamanya sebenarnya saya sudah nggak mood berada di situ sih, apalagi baterei camdig habis jadi berasa sudah mati gaya.  Alhasil, kami pun segera keluar dan memilih pulang saat hujan makin deras. Padahal saat itu waktu baru menunjukkan jam 9 malam. Too early to leave, right?

Sesampainya di rumah, saya langsung browsing siapa itu Frau setelah suami bilang sebenarnya tadi masih ingin berlama-lama di sana untuk melihat penampilan Frau. Dan ternyata saya baru tahu siapa itu Frau. Selama ini saya hanya tahu salah satu lagunya saja tanpa tahu siapa yang menyanyikannya hahaha…Kalau saya sedari awal tahu siapa Frau mungkin saya masih mau berlama-lama di Bustaman. Tapi ya sudahlah, nggak mungkin dong balik lagi ke sana. Jadi karena sudah di rumah, ya lebih baik tidur saja…hehehehe…

Oh ya, buat yang ingin datang ke “Bok Cinta” Project, acara ini berlangsung mulai tanggal 31 Januari-28 Februari 2015. Event yang digelar mulai dari pameran seni rupa, performance art, musik, diskusi serta festival dan bazaar warga. Untuk tempat sebenarnya ada 2 venue, yaitu di kampung Bustaman dan Grobak Art Kos (Jl. Stonen No.29 Gajahmungkur). Kalian bisa cek di www.bokcintaproject.tumblr.com untuk info lebih lengkapnya.

DSC00368

DSC00362

DSC00361

DSC00371

DSC00375

DSC00376

DSC00377

DSC00355

DSC00357

DSC00340

DSC00344

DSC00351

DSC00369

Allaely Hardhiani

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!

Tinggalkan komentar