Rumah Impian

Setelah menikah, tentunya setiap orang ingin tinggal di rumah mereka sendiri, termasuk saya. Namun karena satu dan lain hal, hingga saat ini saya masih tinggal bersama mertua. Meskipun demikian, tentunya suatu saat nanti saya juga ingin memiliki tempat tinggal sendiri. Nah, dalam rangka mewujudkan memiliki rumah sendiri, saya akan memulainya dari menggambarkan rumah impian saya. Bukankah untuk mewujudkan sesuatu semuanya berawal dari mimpi? Bermimpi untuk kemudian meyakinkan diri bahwa kita bisa dan selanjutnya membuatnya nyata. Dream, believe, and make it happen kalau kata Agnes Mo.

Jadi, kali ini saya mau menceritakan tentang rumah impian saya. Bukan tidak mungkin dong, semakin banyak yang tahu tentang rumah impian saya, semakin banyak yang mendo’akannya. Kalau semakin banyak yang mendo’akan, bukankah kemungkinan untuk terkabulnya do’a akan lebih besar, betul nggak? Yah… siapa tahu gitu, mba Archabella atau Mba Dian Nafi mau mengawalinya dengan membantu membuatkan desain rumahnya terlebih dahulu hihihi… Lalu kira-kira seperti apakah rumah impian seorang Allaely Hardhiani?

Berbicara tentang rumah impian, boleh dibilang saya banyak terinspirasi dari rumah-rumah dari negara barat yang saya lihat dari Pinterest.  Rumah saya nggak musti besar tapi juga nggak kecil-kecil amat, yang sedang-sedang saja lah. Pokoknya cukup lega untuk menampung keluarga saya. Kalau terlalu besar juga terlalu repot untuk membersihkannya. Kalau kaya raya mungkin bisa bayar pembantu, tapi kalau nggak kan repot. Sedangkan kalau rumahnya sempit kan juga nggak enak dan bakalan terasa sesak. Tapi yang jelas sedari dulu saya ingin punya rumah yang memiliki halaman luas. Supaya bisa menjadi tempat bermain anak-anak atau cucu saya kelak. Jadi nanti kalau mau main yang membutuhkan tempat yang luas nggak perlu bingung lagi. Kalau bisa sih yang ada kebunnya sekalian. Bisa ditanami sayuran atau apotek hidup. Jadi nanti bisa menikmati hasil kebun sendiri. Contohnya kayak rumah milik Lee Hyori di Jeju. Halaman rumah mereka benar-benar luas. Bisa dipakai untuk bermain hingga olahraga. Sebagian halaman dipakai untuk ditanami sayuran. Di sisi lain halaman, ada tempat untuk membuat api unggun. Kalau pengin tahu rumahnya seperti apa, kalian bisa menonton acara K-show Hyori’s Bed & Breakfast.

Selain halaman yang luas, saya ingin punya rumah yang memiliki mihrab atau tempat khusus untuk beribadah . Biar kalau mau sholat, ngaji atau beribadah yang lainnya nggak bingung. Selain itu supaya lebih khusyu dalam beribadah. Apalagi mihrab menjadi salah satu tempat yang baik untuk berdo’a, sehingga diharapkan do’a kita lebih di ijabah Allah. Untuk mihrabnya sendiri, dilengkapi dengan tempat wudhu tersendiri dan kalau bisa terpisah antara laki-laki dan perempuan. Supaya kalau sedang ada acara di rumah atau banyak teman yang berkunjung, kalau mau sholat yang perempuan bisa berwudhu dengan tenang tanpa takut kelihatan auratnya oleh yang laki-laki.

Saya juga ingin rumah saya nanti punya perpustakaan. Nggak harus ruangan yang besar, tapi cukup nyaman untuk membaca. Saya sih ngebayanginnya perpustakaan tersebut memiliki window seat. Jadi di samping jendela tersebut ada tempat yang bisa dipakai untuk duduk atau tiduran sambil membaca. Ngebangin ketika hujan turun, duduk di samping jendela sambil membaca buku. Tak lupa ditemani dengan segelas kopi atau teh hangat. Berasa di film-film nggak sih? hehehe….

Selain itu, saya juga menginginkan rumah saya punya workspace tersendiri. Jadi saya ataupun suami kalau kerja punya tempat khusus. Saya pengin punya meja kerja saya sendiri. Dimana di meja tersebut hanya ada barang-barang yang saya gunakan untuk kelancaran pekerjaan saya. Kalau punya workspace, tentunya bakalan lebih bisa fokus untuk kerja. Workspace-nya nggak harus yang besar atau mewah. Toh kerjaan saya dan suami juga berkutatnya dengan laptop/komputer. Yang terpenting tempatnya nyaman, pencahayaan ruangannya oke dan bisa bikin betah. Yang terakhir sih kayaknya agak sulit yah, karena betah atau tidaknya dipengaruhi banyak faktor hehehe… Oh ya, berhubung saya suka melihat pemandangan di luar. Saya ingin meja kerjanya berada di dekat jendela.

Saya juga menginginkan punya teras rumah yang terletak di samping atau belakang rumah. Fungsinya untuk bersantai baik sendiri atau bersama keluarga tanpa harus terganggu dari luar. Jadi kalau mau leyeh-leyeh atau mengobrol sambil menikmati udara di luar rumah, nggak harus nongkrong di teras depan yang tentunya bakalan terlihat orang lain yang berada di luar. Jadi saya bisa bersantai tenang, tanpa terganggu dengan tatapan orang luar. 

Kemudian, saya juga pengin di rumah terdapat ruangan bermain untuk anak-anak. Jadi anak-anak kalau mau main punya tempat sendiri. Nggak asal main di sembarang tempat dan akhirnya bikin berantakan rumah. Di ruangan bermain, anak-anak bisa bermain sepuas hati dan tanpa orang tuanya takut si anak kenapa-kenapa (baca: anak ngerusakin barang emak bapaknya). Saya juga pengin, seluruh lantai ruangan bermain dilapisi matras empuk. Biar kalau anak-anak main dan jatuh, nggak perlu takut kebentur lantai yang keras.

Lalu untuk kamar tidur, saya ingin kamar tidur utama punya kamar mandi dalam. Selain itu anak-anak saya punya kamar tidur masing-masing. Juga terdapat kamar tidur tamu. Jadi kalau ada saudara atau tamu yang menginap nggak perlu bingung untuk tidurnya, apalagi sampai ngusir salah satu pemilik kamar hehehe… Untuk ruangan lainnya seperti ruang makan, ruang keluarga atau ruang tamu, tinggal menyesuaikan saja. Nggak ada gambaran khusus. Tapi kalau bisa saya pengin punya ruangan yang cukup luas untuk bisa dipakai kalau ada acara kumpul-kumpul. Entah itu buat kumpul keluarga besar, arisan atau pengajian.

Nah, itu tadi adalah gambaran tentang rumah impian saya. Well, nggak terlalu muluk-muluk banget kan? Namun selain bagaimana bentuk rumah impian itu sendiri, yang nggak kalah pentingnya adalah lingkungan tempat rumah tersebut berada. Saya menginginkan punya rumah yang memiliki lingkungan baik dan berkualitas. Misalnya seperti tetangga yang ramah dan baik hati, udara yang segar dan sejuk, lingkungan yang aman hingga lokasi rumah yang strategis. Buat apa juga punya rumah yang bentuknya sesuai dengan  impian kita, tapi ternyata lingkungannya nggak sehat. Karena menurut saya, kita bukan hidup untuk hanya berkutat di dalam rumah saja. Tapi kita juga butuh hidup bersosialisasi, bertemu dengan orang lain salah satunya tetangga. Kecuali kalau kalian ingin hidup di dalam rumah terus ya itu persoalan lain. Kalau kalia sendiri pengin punya rumah yang seperti apa?

Allaely Hardhiani

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!

11 pemikiran pada “Rumah Impian”

Tinggalkan komentar