Galau Tengah Malam

     Membaca tulisan seorang kawan di lapak sebelah membuatku teringat ke suatu suasana di dalam sebuah rumah di sebuah kota bernama Purwokerto.  Aku kangen dengan para penghuni di dalam rumah itu, bapak, ibu dan adekku satu-satunya. Kira-kira kalian sedang apa ya sekarang? Berandai-andai diriku ada didalam rumah itu. Rumah yang kecil, sederhana dan apa adanya, namun sangat berarti untukku.

      Tapi kini, kenyataannya ragaku tidaklah disana tapi berada di kota ini. Kota yang lima tahun terakhir sudah menjadi kota keduaku. Kota yang kala siang sangat susah untuk berdamai dengan cuacanya yang panas. Kota yang perlahan-lahan juga sudah menggerogoti hatiku.  Dan kini, mau tak mau , suka tidak suka, rela tidak rela, harus aku akui kalau kota yang agak sering kena banjir kalau ujan deras ini telah merebut sebagian hatiku dan membawanya bersamanya.

Read more