Cerita dalam Perjalanan Ekonomis

Finally, pagi tadi berhasil menginjakkan kaki di tanah Jakarta. Terakhir kali ke kota “hutan” ini seingat saya bulan Januari lalu, saat menghadiri nikahan seorang kawan baik. Dan seperti biasanya, saya datang menggunakan transportasi sejuta umat alias kereta api, tentunya berhubung saya ini orangnya hemat *hemat, pelit, atau nggak punya duit? hehehe…* tentu saya memilih kelas ekonomi yang menjadi favorit saya setiap kali bepergian, terutama ke Jakarta.

Kalau ada yang tanya sama saya, kenapa sih lebih milih ekonomi? baiklah, berikut ini alasan saya, cekidot yach:

  1. Murah. Iya, benar banget. Ekonomi memang terkenal dengan murahnya, so pasti dong kita bisa lebih berhemat. Gimana nggak coba, dengan modal Rp 34.000,- (itupun sudah kena pungli Rp 500,- ) kita sudah bisa sampai ke Jakarta.  Bandingkan dengan kelas Bisnis apalagi kelas Eksekutif yang harganya bisa 4-10 kali lipat. bisa bolak-baik berapa kali tuh kalau naik ekonomi hehehe. Nggak cuma harga tiketnya yang murah meriah. Makanan dan minuman yang dijual di kereta pun masih sangat-sangat terjangkau. Mulai dari Rp 1.000 – Rp 11.000 semuanya ada.
  2. Pedagang yang variatif. Berhubung ini kelas ekonomi, selain murah meriah jenis barang yang dijual pun variatif loh. Mulai dari makanan minuman, masker, baju, hingga alat pijat tradisional ada juga loh, cukup lengkap bukan? dan dijamin nggak akan kalian temukan kalau naik Eksekutif hehehe…
  3. Feel the ‘real’ life. Yup, setuju banget ma yang satu ini. Di kereta Ekonomi you will feel the real life. Kamu bakal melihat “kehidupan” yang sesungguhnya. Di sini kamu akan melihat hal-hal yang mungkin tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Banyak hal dan cerita yang bisa kamu temukan sepanjang perjalanan di kereta. Jangan heran ketika kamu mendengar penumpang di sebelahmu berantem di telp dan saling ancam bunuh dengan lawan bicaranya yang entah di mana. Jangan kaget juga ketika seorang anak kecil maupun ibunya tak segan untuk tidur di bawah kolong kursi tempat duduknya. Atau mungkin kamu akan tersenyum haru melihat kasih sayang seorang ayah kepada anak laki-lakinya.
  4. Belajar banyak hal. Kalau yang ini sih saya bilang bonus dari semua proses, mulai dari saat beli tiket hingga selama dalam perjalanan. Kenapa? Karena buat naik kereta Ekonomi itu nggak mudah loh! Butuh perjuangan lebih untuk bisa menikmati perjalanan di kereta ekonomi. Berawal saat kamu harus berjuang mendapat tiket yang dijamin nggak mudah. Perlu ekstra tenaga dan tahan banting boo! Ngantrinya lumayan bikin capek, apalagi kalau musim liburan terlebih lebaran. Beuh….harus pasang ikat kepala tuh! hehe…So, tipsnya pesanlah tiket jauh-jauh hari biar nggak kehabisan. Minimal seminggu sebelum keberangkatan, kecuali kamu sudah siap mental berjuang mengantri pas hari H. Beruntungnya sekarang PT KAI sudah berbenah diri. Kereta ekonomi sekarang suah jauh lebih nyaman. Selain hanya menjual tiket duduk alias kalau sudah habis jatah kursinya yo wes, ga ada tuh tiket berdiri. Selain itu sekarang ada jaminan kereta ekonomi bebas asap rokok.Dan bagian inilah yang paling menyenangkan hehe…maklum, saya termasuk pembenci asap rokok.

Nah,itu tadi beberapa alasan kenapa saya suka naik kereta Ekonomi. Memang sih kalau untuk yang mementingkan privasi, kereta Ekonomi mungkin buan termasuk pilihan yang tepat. Namun saat kalian naik kereta Ekonomi, dijamin deh…akan selalu ada cerita dalam setiap perjalanan ekonomismu. Do you want to try it? ^o^

Allaely Hardhiani

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!

8 pemikiran pada “Cerita dalam Perjalanan Ekonomis”

    • sekarang udah ga perlu bawa koran, soalnya tiket yg dijual hanya tiket duduk. Kecuali kalau mo tidur dibawah hehe…kipas juga ga perlu, kalao jendelanya dibuka kan udah dingin. Kereta ekonomi sekarang dah ga sesesak dulu. Bahkan kalau mau masuk pun harus menunjukkan identitas, apakah sesuai dengan tiket/gak dan nanti dicap juga tiketnya.

      Balas
  1. Seumur-umur, saia baru sekali naik kereta, dengan tujuan ke Semarang. Tp sayangnya saia tdk naik kelas ekonomi, jd tdk bsa merasakan keindahan dan keramahan yg ditawarkan kelas ekonomi. Suatu hari nanti, saya ingin menikmati keramahan di ekonomi 🙂

    cerita mba menggoda 😀

    Balas
    • Silahkan dicoba. Kemanapun tujuannya, dijamin bakal dapet feel yang beda. Kalau lagi beruntung, bisa dapat teman duduk yang asyik yang gak bakal bikin bosen. Namun biasanya seringnya saya alami kalau bepergian sendiri hehe. Buat antisipasi siapkan saja mp3 buat jaga-jagan menghalau kebosanan sepanjang perjalanan, kalau-kalau nanti nggak dapet teman ngobrol yang asyik hehe…:D

      Balas
  2. betuL.. setuju
    saya jg termasuk pengguna setia KA ekonomi, baru kalo KA ekonomi bnr2 habis baru deh beralih ke bisnis/exa//
    yg membuat saya suka kereta ekonomi adlah interaksi sosialnya. beda dgn naik EXA, rata2 penumpangnnya cuek bebek, lbh milih main gadget.

    bicara soal keamanan, semua kelas ga menjamin aman loh, buktinya teman saya hilang laptop di KA eksekutif Sembrani & jg ada ibu nya tmn saya kehilangan tas tenteng di KA eksekutif gajayana…. jd !!! selalu hati2 & waspada…

    sering naik KA apa mba??

    Balas
  3. & naik bisnis/exa kalo ada promoannya 😀

    skrg tiket H-90 bs dipesan, & bs dipesan di alfa/indomar*t..
    saya jg males kalo antri di loket, petugase lelet.
    mending pesan online.

    oiya skrg lg diberlakukkan pedagang asongan tdk boleh berjualan dikereta baik ekonomi, bisnis apalagi Exa, kecuali saat kereta berhenti, pedagang boleh masuk, tp pas kereta jalan pedagang hrs turun.
    beberapa kereta sudah memberlakukkan aturan ini,
    walaupun mendapat kecaman dr pedagang asongan. ga tau tawangjaya apa sudah apa blum!!!,

    oh tawangjaya ,
    saya jg pengguna setia tawang , tp turun sampai tegal.

    Balas

Tinggalkan komentar