Belajar Online Lebih Maksimal Menggunakan Paket Belajar Online Faber Castell

Nggak terasa pandemi sudah berlangsung satu tahun lebih. Banyak hal yang berubah akibat adanya pandemi yang melanda seluruh dunia ini. Terutama sih masalah terbatasnya ruang gerak. Ya, nggak seperti saat dahulu sebelum pandemi, kita bebas bepergian kemana saja, bertemu dengan siapa saja. Kini semuanya menjadi serba terbatas. Sebisa mungkin menjaga jarak dengan orang lain dan nggak perlu bepergin jika bukan hal yang penting. Demi apa? Tentunya supaya rantai virus Covid 19 terputus dan nggak semakin menyebar.

Di antara banyak sektor yang terkena dampak pandemi, sekolah adalah salah satunya. Ya, sudah setahun ini para siswa lebih sering belajar secara online atau istilahnya PJJ alias pembelajaran jarak jauh. Saya pun menjadi salah satu di antara sekian orang tua yang anaknya melakukan PJJ. Ini lantaran si sulung tahun kemarin sudah masuk sekolah, meski baru TK kecil.

Lalu, bagaimana rasanya sekolah PJJ bagi saya sebagai orang tua? Well, jujur saya merasa kerepotan. Berencana memasukkan anak ke sekolah TK dengan tujuan utama supaya bisa punya teman dan belajar bersosialisasi. Nyatanya karena belajarnya online, dia jadi nggak ketemu dan bermain langsung dengan temannya.

Belum lagi drama selama PJJ. Ya, tahu sendiri dong, kalau PJJ otomatis belajar dari rumah. Kelas online hanya sebentar. Pada akhirnya yang ngajarin anak siapa? Tak lain dan tak bukan adalah orang tua dan mayoritas adalah para ibu. Padahal sebagai ibu, meski hanya di rumah saja, namun juga memiliki banyak pekerjaan lainnya di rumah. Wajar saja, jika beban mengajar anak di rumah banyak membuat banyak para ibu berubah menjadi “macan”.

Saya aja yang notabene baru punya anak satu yang TK juga ikut pusing. Lha gimana, anak TK disuruh ikutan zoom, ya pasti heboh dong. Sayangnya pula, anak saya termasuk yang nggak mau ikutan kelas zoom pula. Belum lagi drama belajar dan ngerjain tugas…Beuh, kalau lagi stres jadi gampang keluar deh aura “macan”-nya. Nggak kebayang buat mereka ibu-ibu yang punya anak sekolah lebih banyak. Saluuuttt!!!

Kendala Belajar Online di Indonesia

Nah, beruntungnya beberapa waktu lalu saya bisa ikut webinar online bersama Faber Castell. Mengusung tema “Refleksi Pendidikan Indonesia di antara PJJ dan PTM” webinar tersebut diadakan Faber-Castell pada Sabtu, 5 Juni 2021. Sebagai pembicara utama pada webinar tersebut adalah Saufi Sauniawati, pemerhati pendidikan. Dalam webinar yang berlangsung sekitar 2 jam lamanya, saya pun mendapat banyak insight baru.

Diakui Saufi, metode PJJ di Indonesia saat ini belum maksimal, berbeda dengan negara lainnya. Terdapat banyak kendala yang muncul. Mulai dari sarana prasarana, peran orangtua hingga guru. Seperti misalnya permasalahan sinyal terutama di daerah terpencil, kesibukan orang tua hingga borosnya pembelian paket internet.

Dari segi anak, beberapa kendala yang dialami misalnya kemampuan menggunakan perangkat pembelajaran yang minim. Selama pembelajaran online juga nggak bisa fokus karena terganggu dengan permainan online saat belajar dengan gadget. Belum lagi anggapan bahwa nggak pergi sekolah yang berarti libur. Kurangnya sosialisasi dan pemberian tugas yang monoton pun semakin membuat pemberlajaran terasa berat. Wajar saja jika hal tersebut membuat lemahnya motivasi belajar siswa.

Sedangkan dari sisi orangtua, kendala yang terjadi biasanya dalam penyiapan fasilitas belajar. Masih banyak orangtua yang belum mengetahui secara rinci platform belajar. Kendala lainnya misalnya perbedaan pola target pembelajaran antara guru dan orang tua, belum bisanya orangtua menjadi motivator hingga waktu yang terbatas.

Bayangkan saja beban yang harus ditanggung orangtua selama PJJ. Selain harus mengurus rumah atau bekerja yang melelahkan, beban mereka bertambah karena selama PJJ ini bisa dikatakan peran guru berpindah tangan ke orangtua.
Tentu bukan hal yang mudah. Jadi nggak mengherankan kalau banyak orangtua yang merasa keberatan selama PJJ hingga mampu merubah mereka menjadi “macan”.

Adapun dari sisi guru, masih banyak guru yang belum memahami cara memberikan materi pembelajaran dengan berbagai platform terutama guru-guru yang sudah berumur dan di daerah terpencil. Selain itu, nggak semua guru bisa menciptakan bonding dengan muridnya saat PJJ. Di sini, kreatifitas guru pun dituntut supaya pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan.

Dampak Positif Pandemi di Bidang Pendidikan

Eits, meskipun bisa dikatakan pendidikan selama PJJ masih belum maksimal, namun bukan berarti tanpa dampak positif, lho. Beberapa dampak positif selama Pandemi di bidang pendidikan antara lain:

  1. Karakter : Selama pandemi dan anak belajar di rumah, karakter anak bisa berkembang. Orangtua bisa mengajarkan anak belajar soft skill seperti beberes rumah.
  2. Kreatif : Anak juga menjadi semakin kreatif, lantaran mengerjakan tugas menggunakan perangkat elektronik.
  3. Pendidikan : Selama pandemi dan PJJ, portal pendidikan berkembang pesat. Banyak bermunculan portal rumah belajar dan tayangan TVRI belajar dari rumah.
  4. Orangtua : Karena selama pandemi anak-anak belajar di rumah, orangtua pun semakin mengenal lebih dalam kemampuan belajar anak. Dengan demikian diharapkan juga semakin banyak dukungan orangtua untuk anak.

Biar bagaimanapun, selalu ada hikmah positif di balik musibah bukan?

Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

Selain masih berlangsungnya PJJ, demi memaksimalkan pembelajaran siswa rencananya pemerintah akan memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas mulai tahun ajaran baru. Meskipun sebenarnya tatap muka sudah diperbolehkan semenjak Januari 2021, namun belum semua sekolah melakukannya. Ini lantaran untuk melakukan PTM secara terbatas, harus sudah mendapat izin pemda dan telah memenuhi syarat. Jadi tiap sekolah bisa memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Ada yang sudah bisa melakukan PTM secara terbatas, ada yang belum.

Nggak hanya sekolah saja, menghadapi pembelajaran PTM secara terbatas, para orangtua dan anak pun juga harus melakukan persiapan. Misalnya saja nih, kita sebagai orang tua mulai mencari aturan tatap muka terbatas di wilayah sekolah anak. Selain itu juga mulai mendisiplinkan kembali jam tidur dan jam bangun. Biar nanti kalau sudah mulai PTM biar nggak kerepotan. Meskipun sudah ada PTM namun sebaiknya orangtua juga tetap harus mengawasi PJJ dan tetap memfasilitasi kebutuhan PJJ dengan lebih cermat dan cerdik.

Jangan lupa juga untuk mengajarkan protokol kesehatan pada anak. Tekankan pada anak supaya nggak minta makanan atau minuman bekas teman, jangan berpelukan apalagi bergantian masker. Bagi anak yang sudah besar atau remaja tentu lebih mudah melakukannya, namun berbeda halnya dengan anak yang masih kecil misalnya di usia TK seperti anak saya. Lalu, kurangi pula bermain game. Sebaiknya mulailah memberikan kegiatan setelah selesai sekolah.

Eits, meskipun nantinya diberlakukan PTM secara terbatas namun PJJ juga masih tetap ada lho. Ini lantaran PTM belum bisa 100%, jadi sebagai orangtua harus tetap memutar otak dalam menyikapi pembelajaran online di masa datang. Salah satu yang bisa dilakukan yaitu menggunakan Faber Castell paket belajar online.

Paket Belajar Online Faber Castell

Asal kamu tahu nih, berdasarkan hasil survey, masyarakat masih menganggap smartphone yang digunakan untuk belajar online masih kurang optimal mendukung kegiatan pembelajaran. Kok bisa? Pasalnya meskipun online, terkadang mereka masih harus menyiapkan materi secara print out, apalagi jika ujian dan mengerjakan soal. Tentunya bagi orangtua hal ini dirasa merepotkan.

Lantaran hal tersebut, Faber Castell kemudian mengeluarkan produk Paket Belajar Online yang bisa digunakan untuk semua kalangan. Terdiri dari alat tulis yang lengkap mulai dari pensil, penghapus dan juga ballpoint yang dibutuhkan saat belajar, asyiknya lagi dilengkapi dengan stylus.

Apakah ada di antara kamu yang saat menggunakan smartphone kadangkala tangan licin dan susah menyentuh layar smartphone? Nah, dengan adanya stylus, kini hal tersebut bukan masalah lagi deh. Kamu bisa menggunakan stylus dari Paket Belajar Online Faber Castell ini untuk scroll atau menggeser layar dan juga menulis di smartphone dengan lebih mudah. Mengerjakan tugas atau menjawab soal juga menjadi lebih mudah. Tinggal ketuk untuk soal pilihan atau menulis jawaban untuk soal essay. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan stylus untuk menggambar atau tanda tangan. Untuk guru pun bisa jadi lebih mudah merespon jawaban dari muridnya. Tinggal corat-coret saja di layar smartphone deh. Asyik bukan?

Berhubung anak saya masih TK, maka untuk sementara saya sendiri yang memakainya. Memudahkan sekali bagi saya saat menulis di gawai. Saat harus mengutak-atik kerjaan, nggak harus membuka laptop tapi bisa langsung dari smartphone sehingga lebih praktis dan efisien.

Memiliki karet stylus yang bertekstur lembut, stylus dari Faber Castell ini tentunya aman dan nggak bikin rusak layar smartphone milik kamu. Tenang saja, stylus Faber Castell bisa digunakan di semua jenis atau merek smartphone kok.

Bagaimana, kamu tertarik memiliki paket belajar online Faber Castell? Untuk mendapatkannya gampang kok, kamu bisa membelinya di official store Faber-Castell di Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Lazada serta toko terdekat. Harganya juga terjangkau, nggak bakal bikin dompet menjerit. Kalau mau info lebih lanjut tentang Paket Belajar Online Faber Castell , kamu bisa kunjungi https://www.faber-castell.co.id/. Belajar online pun jadi lebih maksimal dengan Paket Belajar Online Faber Castell deh.

Allaely Hardhiani

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!

2 pemikiran pada “Belajar Online Lebih Maksimal Menggunakan Paket Belajar Online Faber Castell”

Tinggalkan komentar