Tips ASI Lancar

Beberapa hari yang lalu, dapat kabar teman kuliah ada yang baru saja melahirkan. Namun, karena jarak yang memisahkan saya belum bisa menjenguknya dan hanya berkomunikasi via telp saja. Kami pun saling bertukar cerita tentang proses persalinan serta menyusui.  Kebetulan teman saya ini ASI-nya nggak keluar di awal-awal pasca persalinan. Keluar sih, tapi hanya sedikit saja dan hal tersebut cukup membuat cemas dan stres teman saya. Dia takut ASI-nya nggak lancar dan terpaksa harus memberi susu formula, padahal dia ingin memberikan ASI eksklusif  kepada anaknya. Hal tersebut jadi kembali mengingatkan saya saat melahirkan Kenzie sekitar satu tahun lalu.

Menjadi ibu untuk pertama kali, saya juga sempat mengalami kebingungan dan kehebohan tentang bagaimana saya mengurus dan merawat anak nantinya. Di awal pasca melahirkan, yang paling bikin pusing adalah bagaimana saya bisa menyusui si kecil dengan benar, bisa memberikan ASI eksklusif dan anak bisa lulus S3. Semenjak masa kehamilan, saya sudah bercita-cita anak saya nggak usah pakai susu formula. Sebisa mungkin bisa menyusui hingga 2 tahun, atau setidaknya minimal bisa ASIX deh. Dan untuk itu, I will do everything… Yup, saya akan berusaha semaksimal mungkin biar anak saya bisa dapat ASIX dan tetap dapat ASI hingga 2 tahun. Kenapa? Tentunya para ibu-ibu sudah pada tahu dong segimana penting dan hebatnya si ASI. Nggak cuma bermanfaat bagi bayi tapi juga bagi ibunya. Buat yang belum tahu, silahkan googling sendiri saja dan saya yakin kalian pasti akan say “yes” juga hihihi…

Read more

Review RS Bunda Semarang

Pengalaman melahirkan merupakan sesuatu yang mendebarkan terutama untuk yang pertama kalinya. Persiapan menyambut si kecil membuat orang tua khususnya si ibu menjadi excited. Salah satunya adalah memilih tempat persalinan. Apakah memilih melahirkan dengan bantuan dokter atau bidan? Apakah memilih di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Rumah Sakit Umum atau Rumah Bersalin? Saya yakin, tidak sedikit yang mengalami kegalauan memilih tempat persalinannya, termasuk saya hehehe….

Nah, setelah sebelumnya jauh-jauh hari saya survei tentang RS berikut biaya persalinannya, menjelang HPL saya masih saja galau. Baru di minggu terakhir akhirnya saya bisa memutuskan mau melahirkan dimana. Seperti sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya, saya akhirnya memilih melahirkan di RS Bunda mengambil kamar kelas 3 yang paling murah.

Berhubungan kehamilan pertama saya ini normal dan tidak ada indikasi yang mengharuskan saya untuk operasi, saya sempat berniat melahirkan di dokter lain atau bahkan di bidan saja, yang murah bahkan gratis jika menggunakan BPJS. Namun atas beberapa pertimbangan saya akhirnya memilih melahirkan di dokter saya biasa kontrol.

Read more

Estimasi Biaya Persalinan di Semarang

Alhamdulilah, nggak terasa usia kehamilan sudah memasuki 7 bulan. Selama 7 bulan ini berat saya hanya naik 6 kg saja semenjak 3 bulan terakhir. Jadi tiap bulan rata-rata naik 2 kg saja, maka itu artinya sampai nanti waktunya melahirkan totalnya hanya 12 kg saja hihihi…Insyallah sih berat tersebut masih aman untuk janin, karena dokter saya juga nggak komentar apa-apa dan setahu saya memang kenaikan berat normal antara 10-15 kg.

Nah, ngomongin masalah persalinan yang sekitar 2 bulanan lagi. Saya sudah mulai memikirkan segala tetek bengeknya. Mulai dari nama calon anak jika laki-laki maupun perempuan, perlengkapan calon ibu dan bayi hingga yang utama adalah biaya melahirkan.Sebenarnya sih sudah mulai di pikir dan sudah pula di list dari kemarin-kemarin, tapi masih nyantai. Kalau masalah nama sudah ada beberapa pilihan. Masalah perlengkapan ibu dan bayi juga sudah mulai terkumpul. Alhamdulilah nggak terlalu banyak yang harus dibeli, karena dapat hibah dari kakak ipar. Lumayan berhemat banget gitu, hehehe…Nah, yang paling penting adalah masalah biaya persalinan. Untuk yang satu ini tergantung tempat dimana saya melahirkan nanti dan itu masih dalam proses. Penginnya di bidan saja yang lebih murah dan semoga nanti semuanya lancar sehingga saya bisa melahirkan dengan normal.

Ngomongin soal biaya untuk lahiran, tentunya yang jadi perhatian utama adalah masalah biaya. Kalau punya banyak duit mah nggak masalah mau lahiran dimana, bebas memilih RS yang dimau dan yang memiliki fasilitas terbaik. Tapi bagi saya, biaya/tarif tiap RS yang berbeda-beda menjadi pertimbangan tersendiri. Jadi, untuk itu saya pun mencari tahu tarif beberapa RS yang berpotensi menjadi tujuan tempat bersalin saya nanti. Berikut ini adalah hasil survey saya untuk estimasi biaya melahirkan di beberapa RS di Semarang

Read more

When Studying Abroad Looks Fun

gambar di ambil dr www.buzzfeed.com

Punya keluarga, teman atau kenalan yang sedang study abroad?. Mereka selalu upload dan posting foto-foto selama di negeri orang. Siapa sih yang nggak ngiri?. Bukankah terlihat menyenangkan melihat mereka bisa jalan-jalan kesana kemari. Berada di tempat-tempat yang mungkin hanya bisa kita bayangkan bisa menjamahnya. Bertemu dan berkumpul dengan orang-orang baru. dan merasakan berbagai pengalaman baru.  Tapi percayalah, dibalik semua foto-foto tersebut ada stres dan duka yang tersembunyi. Itu menurut pengakuan salah seorang teman yang sedang study abroad di salah satu postingannya di FB.

Yup,menurut  teman saya yang sekarang sedang merantau di negeri Paman Sam tersebut, dibalik semua foto-foto yang (terlihat) menyenangkan tersebut, ada stress yang tak terlihat.

Read more

Selektif Memilih Informasi

Tinggal menghitung hari untuk pemilu dan perseteruan kedua kubu pendukung capres sepertinya kian memanas. Pagi tadi seusai subuhan, saya sama suami baca-baca berita tentang pemilu di Internet. Dari berita-berita tersebut, yang kami sayangkan banyak orang atau tokoh yang memilih capres No.1 dan No.2 hanya berdasarkan atas isu atau wacana tertentu. Yang namanya isu dan wacana kan sesuatu yang nggak jelas pasti tidaknya, hanya kasak-kusuk.  Anehnya ketika mereka menyatakan tidak memilih salah satu capres tertentu dengan menggunakan kata “katanya”. Nah loh, berarti sebenarnya mereka nggak yakin dong dengan apa yang mereka katakan.

Banyak isu negatif dan black campaign yang disebarkan atas kubu lawan demi meraih simpatisan. Internet pun menjadi media paling mudah untuk menyebarkannya. Hal ini kemudian membuat banyak muncuk “situs-situs berita” dadakan yang pro dan kontra terhadap salah satu capres. Alhasil banyak juga yang terpancing emosinya dan saling serang komentar. Sayangnya, nggak sedikit para pengguna internet yang akhirnya menelan mentah-mentah informasi yang di dapatkannya tanpa cek ricek terlebih dahulu kebenaran berita tersebut. Hal ini tidak berlaku hanya untuk informasi terkait capres saja tapi juga informasi dan berita lainnya. Jadi, alangkah baiknya jika kita tidak langsung percaya begitu saja terhadap suatu pemberitaan tertentu.

Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengetahui kebenaran berita

Read more