Berbicara kuliner, salah satu yang menarik bagi saya adalah angkringan. Apa kamu tahu apa itu? Bagi kamu muda mudi di Jawa, kemungkinan besar nggak asing dengan istilah angkringan. Istilah angkringan sendiri berasal dari bahasa Jawa angkring yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling. Menggunakan pikulan berbentuk melengkung ke atas atau sebuah gerobak dorong untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan.
Terkenal berasal dari Yogyakarta, angkringan ternyata pertama kali muncul di Solo dengan pelopornya sendiri adalah orang Klaten. Kenapa terkenalnya dari Yogyakarta? Karena konon ini lantaran angkringan mengalami masa kejayaan di Yogyakarta. Wajar sih, karena Yogyakarta ada banyak mahasiswa yang berdatangan dari berbagai daerah. Sehingga menyebabkan angkringan berkembang pesat dan terkenal di Yogyakarta hingga akhirnya merambah ke daerah lain.
Di beberapa daerah lain, angkringan memiliki nama lain. Misalnya di Solo namanya warung HIK yang kepanjangannya Hidangan Kampung Istimewa. Berpindah ke Semarang namanya kucingan, sedangkan di Bangka namanya Taipusui. Meski berbeda-beda namanya, namun secara keseluruhan tampilan luar angkringan nggak berbeda jauh.
Saya sendiri baru mengenal angkringan atau kucingan saat kuliah di Semarang. Biasanya saya pergi ke angkringan bersama teman-teman persma. Kebetulan nggak jauh dari PKM ada angkringan yang biasa kami jadikan langganan. Cukup dengan jalan kaki, angkringan menjadi pilihan tempat nongkrong.
Daftar Isi
Angkringan, Tempat Asyik Buat Nongkrong
Kok nggak pilih nongkrong di kafe saja gitu? Hmmm, alasan utamanya sih karena harganya yang murah. Bayangin saja, untuk menunya hanya kisaran beberapa ribu saja. Dulu, saya bawa uang Rp 10 ribu saja juga sudah kenyang. Maklum, kantong mahasiswa gitu loh hehehe…
Selain itu, alasan lainnya yaitu bisa nongkrong sampai tengah malam. Biasanya angkringan atau kucingan buka dari sore hingga menjelang pagi. Kalau pergi nongkrong sama teman-teman biasanya kan malam. Karena kalau ngobrol bisa suka lupa waktu, kalau nongkrongnya di kucingan nggak perlu takut di usir kalau sampai tengah malam. Kalau di kafe kan pastinya ada jam tutup. Rata-rata jam 10-11 malam sudah tutup. Padahal jam segitu kami kadang baru bisa rehat dari deadline atau ngerjain tugas.
Nongkrong di angkringan mungkin nggak se-cozy nongkrong di kafe. Tapi setidaknya cukup terbilang nyaman. Selain duduk di kursi dan meja yang disediakan, kamu juga bisa duduk lesehan. Ya kali ngarepin sofa empuk dan ruangan ber-AC dengan menu yang harganya murah. Karena pada dasarnya, terkadang yang ditawarkan sebenarnya lebih ke tempat buat nongkrong, tempat buat pembeli bisa ngobrol lama dengan teman-temannya. Sama seperti kafe cuma versi murah. Setuju nggak kamu?
Eh, tapi semakin ke sini angkringan atau kucingan semakin banyak bertambah banyak dan fasilitas yang ditawarkan pun semakin kece loh. Bisa dibilang angkringan modern. Mulai dari tempatnya yang makin modern hingga tersedianya WiFi. Hidangannya pun biasanya lebih bervariasi dan kemungkinan besar harganya lebih mahal. Meski lebih mahal, tapi tenang saja karena tetap terjangkau dan tetap lebih murah dibandingkan dengan resto atau kafe kok. Memangnya ada menu hidangan apa saja sih di angkringan atau kucingan?
Ragam Hidangan Angkringan
Memiliki beragam hidangan, harga yang murah menjadi salah satu alasan utama kenapa saya dulu sering makan di angkringan atau kucingan. Bayangkan saja, zaman saya dulu nasi kucing harganya cuma Rp 1500. Meski porsinya juga seuprit kayak buat makan kucing. Tapi bagi saya, cukup dengan 2-3 porsi bisa untuk mengganjal perut yang lapar. Tapi kalau kalian tipe perut lebar ya mending beli nasi rames atau asi padang sekalian. Kalau sekarang harganya kalau nggak salah Rp 3000/porsi kayaknya. Sudah lama nggak makan di kucingan soalnya.
Selain harga yang murah meriah. Pilihan ragam menunya juga banyak. Tentunya, menu yang disajikan adalah menu tradisional daerah tersebut dan ini menjadi salah satu keunikan dari angkringan atau kucingan. Jadi, kalau kalian ke angkringan di beda daerah, wajar saja jika menu yang disajikan berbeda.
Di Semarang, untuk menu angkringan pada umumnya mulai dari nasi bungkus dengan lauk pauk sederhana seperti teri sambel ijo, usus ayam, rica ayam,rempelo, bihun, hingga tempe. Selain nasi bungkus, menu lainnya yang sering jadi favorit adalah mie rebus dan mie goreng. Tentunya makin enak kalau pakai telur hehehe….
Tak lupa juga menu pendamping mulai dari beraneka gorengan seperti tempe mendoan, tahu isi, tempe tahu bacem, bakwan, pisang goreng atau pangsit. Makin lengkap dengan sate telur puyuh, sate usus hingga sate kerang. Sedangkan untuk menu minumannya, kamu bisa memilih teh, kopi, jeruk hingga susu jahe. Mau panas atau dingin, tinggal pilih saja. Tapi kalau kamu ke angkringan Jogja, kamu bisa coba minuman khas angkringan jogja kopi joss.
Bagaimana, cukup lengkap bukan menunya? Tentunya, setiap kucingan bisa berbeda-beda. Namun itu adalah menu angkringan Semarang pada umumnya. Kalau saya sih paling favorit nasi teri sambel ijo dengan minumannya teh manis.
Angkringan Hits Semarang
Ngomongin soal angkringan di Semarang. Salah satu yang angkringan paling legenderis di Semarang adalah angkringan Pak Gik yang berada di Jalan Wotgandul (di Google Maps Jalan Inspeksi) sebelah Kali Semarang, kurang lebih 20 m dari Jalan Gajah Mada. Kalau dari Simpang lima masuk ke simpang samping kiri masjid Baiturrahman. Lurus saja nanti ketemu jembatan. Tempatnya di sebelah kanan, masuk gang samping sungai.
Zaman masih mahasiswa, saya biasanya ke Pak Gik kalau ada teman dari luar kota. Biasanya setelah ngajak jalan-jalan keliling Semarang, malamnya kami ke Pak Gik. Oh ya, berbeda dengan yang lainnya, angkringan Pak Gik ini bukanya baru tengah malam, yaitu jam 23.00-04.00 WIB. Jadi kalau datang tengah malam, nggak perlu heran kalau masih ramai banget. Kadang kalau nggak dapat tempat duduk, ada yang rela jongkok di samping sungai lho.
Kalau sekarang sih, sepertinya sudah banyak tempat angkringan yang nggak kalah hits dari angkringan Pak Gik. Beberapa kucingan hits favorit anak muda Semarang selain kucingan pak Gik yang bisa kamu coba antara lain:
- Angkringan Ing Teras. Berada di teras rumah pemiliknya, menjadi keunikan tersendiri dari kucingan yang berada di Jalan Puspanjolo Selatan No.28, Semarang Barat. Buka sejak pukul 16.00-21.00, kamu bisa menikmati aneka hidangan makanan dan minuman yang beragam dengan suasana yang adem.
- Angkringan Pandawa. Menjadi salah satu angkringan terkenal di Semarang dikalangan anak muda, ada banyak pilihan menu yang bisa kamu coba. Sebagai pencinta nasi kucing, kucingan Pandawa menawarkan sekitar 30 jenis nasi kucing dengan berbagai lauk. Selain itu juga ada sekitar 40 jenis sate-satean yang disajikan dengan saus barbeque atau saus lada hitam. Beralamat di Jl. Gajah Raya No.25, Gayamsari, kucingan Pandawa buka mulai pukul 17.00 – 00.00 WIB.
- Angkringan Mbak Terra. Bagi yang berada di kawasan Kedungmundu, kamu bisa menjajal angkringan Mbak Terra. Uniknya, nasi bungkusnya dibungkus dengan daun jati sehingga lebih terasa tradisionalnya. Selain itu, keunikan lainnya, di angkringan Mbak Terra juga tersedia menu bakso lho. Lokasinya yang strategis, menjadikan angkringan yang buka mulai pukul 17.30 – 00.00 WIB di Jalan Kedungmundu tersebut selalu ramai.
- Angkringan Kemebul. Jika ingin mencoba angkringan modern di Semarang, kamu bisa mengunjungi angkringan Kemebul. Berlokasi di Barusari, Semarang Selatan, kamu bisa mengunjungi angkringan ini pada hari Selasa-Minggu pada pukul 17.00-00.00 WIB. Memiliki menu yang beragam, jangan lupa untuk mencoba menu minuman andalannya yaitu jahe rempah. Soal harga, menu di angkringan Kemebul bisa kamu nikmati mulai dari Rp 7 ribu.
- Angkringan Blendoek. Selain angkringan Kemebul, angkringan gaya modern lainnya yaitu angkringan Kemebul yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 138 Gabahan, Kecamatan Semarang Tengah. Untuk pilihan menunya, ada nasi bungkus, sate, mie, tahu kupat hingga sop buntut serta lunpia. Asyiknya lagi, di angkringan ini ada live music-nya. Nongkrong berlama-lama pun jadi nggak bosan. Tertarik? Kamu bisa menyambanginya mulai pukul 16.30- 00.00 WIB.
Nah, itu tadi beberapa tempat angkringan hits Semarang, tertarik mencobanya? Kalau saya sih, sekarang sudah nggak pernah lagi nongkrong di angkringan atau kucingan. Maklum sudah jadi emak-emak beranak 3, lagian teman yang bisa diajak juga nggak ada sih kecuali suami hehehe…. Meski sebenarnya kangen juga sih nongkrong di kucingan seperti zaman mahasiswa dulu. Maybe nantilah kapan-kapan nge-date sama suami di kucingan kali yah. Kalau kamu sendiri, adakah pengalaman makan di angkringan atau kucingan?
Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!
Saya malah kenal angkringan pas merantau di Jakarta, Mbak. Awalnya saya mampir dan kaget ada nasi kucing. Apa? Nasi untuk kucing? hahaha.
Akhirnya saya langganan, karena murah dengan menu beragam. Kemudian pas ke yogya dan solo, angkringan juga jadi andalan untuk menghemat bajet. Terus sudah banyak juga yang buka angkringan di Gombong Kebumen. Saya suka beli sate telur puyuh.