Setelah budaya pop Jepang yang populer dengan Dorama, J-pop, manga, dan huruf kanji. Kini orang–orang mulai melirik negara tetangganya dengan K-drama, K-pop, dan huruf hangul (bahasa Korea). Masih ingat nggak sama serial Meteor Garden? Serial dari Taiwan yang pada tahun 2000-an sempat menjadi demam dan digandrungi segala umur. Dibuat dalam versi Korea, Boys Before Flower yang tayang tahun 2009 lalu pun nggak kalah booming hingga membuat para pemerannya digilai remaja.
Sebelum BBF, juga ada drama korea Full House, Winter Sonata atau Endless Love yang sudah lebih dulu booming yang semuanya bertema cinta. Di film bertema sejarah kolosal macam Janggeum Jewel in The Palace, Hwang Ji Ni, atau The Great Korean Queen San Deuk juga nggak kalah menarik dan semakin menambah minat mempelajari kebudayaan Korea. Lalu tahun 2010 lalu juga K-Drama seperti Your Beautiful atau Personal taste yang bertema cinta, juga kembali berhasil membuat penggemar film Korea semakin bertambah. Tahun 2011 kemarin pun, Korea terlihat semakin digemari, beberapa K-Drama yang cukup populer seperti City Hunter, Secret Garden, My Girl Friend is Gumiho dan nggak ketinggalan juga drama musikal Dream High semakin melambungkan mama-nama seperti Rain, Lee Minho, Kim Hyun Jong atau Song Hae Gyo hingga Ha Jiwon. Nama-nama merekapun kini menjadi nama yang tak asing lagi.
Eits, nggak hanya para aktor dan aktris Korea saja lho, beralih ngomongin soal musik K-Pop, nama Super Junior, SHINee, Big Bang, Wondergirls atau SNSD juga bukanlah hal yang baru. Video klip lagu-lagu mereka pun semakin sering nongol di acara televisi. Bahkan sewaktu Super Junior datang ke Indonesia mengadakan Super Show 4, antusias para ELF (sebutan untuk fans SuJu) sangatlah besar. Gimana nggak, dari jadwal dua hari manggung mereka menambah jadwal menjadi tiga hari (baru pertama kali terjadi loh SuJu konser 3 hari berturut-turut). Penjualan tiket pun langsung habis dalam hitungan menit. See? Bisa dibayangin kan seberapa kuatnya demam Hallyu melanda Indonesia. Juga nggak usah heran pula kalau saat ini tempat-tempat kursus bahasa Korea sudah mulai bertebaran, yang dulunya didominasi Jepang dan Mandarin. Menu-menu masakan Korea pun mulai dicari, begitu juga Hanbok, pakaian tradisional Korea.
Apa pasal?
Yap, nggak lain dan nggak bukan semua ini akibat efek Hallyu (istilah fenomena demam Korea). Dan yang menjadi ‘’korban’’ efek Hallyu salah satunya adalah diriku hehehe… :p. Semua ini berawal dari salah satu mbak kostku yang hobi banget nonton Korea. Dan gara-gara sering nonton variety show Korea, akhirnya kena deh demam Korea. Hebatnya lagi, gara-gara 1 orang mbak kosku itu, kami semua satu kosan yang berjumlah total 13 orang pun terkena dampaknya. Kami semua ikutan jadi korban Hallyu.
Mungkin ada yang bertanya, apa asyiknya sih nonton Korea gitu? Ya, aku bilang itu selera sih. Kalau aku sendiri suka Korea karena acara reality show televisinya memang lucu-lucu, coba deh kalian nonton acara seperti Star King, Family Outing, Hello Baby atau We Got Married (ini favoritku), dijamin 99% bakal bikin kalian ketawa. Selain itu artis-artisnya kebanyakan nggak jaim, Lee Hyo Rin sang diva Korea nggak malu loh di ambil gambarnya saat bangun tidur tanpa make up. Coba deh artis Indonesia? Kemungkinannya kecil, kalaupun ada yang berani, pasti hanya segelintir artis saja. Dan di negeri ginseng sana, persaingannya sangat ketat banget pake nget nget nget. Iya, beneran loh…Kalau ada artis yang ketahuan pake Narkoba atau berbuat kriminal, dijamin karirnya bakalan hancur dan butuh keajaiban buat dia untuk bisa terima kembali di dunia hiburan. That’s so different in Indonesia, right?
Selain artis-artisnya cakep-cakep dan cantik-cantik (yang kuakui juga sebagian karena operasi plastik), alasan lainnya aku suka sama Korea juga karena cerita filmnya lebih fresh dan variatif jadi nggak ngebosenin. Nilai moralnya lebih dapat dan gampang ditangkap. Kalau untuk lagu-lagunya juga enak buat di dengarin, meskipun nggak ngerti sama bahasanya. Mungkin ini kali yach yang dinamakan musik itu bahasa universal. Dan selama ngerjain skripsi kemarin bisa dibilang hampir 90% lagu yang menemaniku adalah lagu-lagu K-pop. Nggak tahu kenapa, tapi lagu mereka bisa bikin aku semangat dan mengurangi stress akibat skripsi. Hardisk si Dellfan pun mayoritas berisi lagu-lagu Korea hehehe….
Tapi….meskipun suka banget sama yang namanya Korea, aku nggak termasuk yang maniak banget. Dalam arti, iya memang ngefans sama artis-artisnya, tapi bukan berarti jadi fanatik. Masa mau mengesampingkan skripsi dan kuliah hanya demi bisa les bahasa Hangul. Atau bela-belain nguras tabungan cuma buat datang konser Super Show, padahal buat bayar kosan aja masih belum lunas. Atau sekadar bela-belain pergi ke Korea cuma buat ketemu sama artis pujaan yang kalian tahu sendiri harga tiket pesawatnya bisa buat jatah makan setahun kali yach (lebay). Alhamdulilah meskipun jadi Korean-holic tapi masih dalam taraf wajar. Logikaku masih berjalan lebih normal dibandingkan sejumlah Korean-holic lainnya.
Dan….satu lagi, segimana cintanya sama budaya Korea bukan berarti sudah nggak cinta sama budaya sendiri, budaya Indonesia. So, please banget ya…jangan langsung buru-buru mengatakan kalau ada orang yang ngefans sama budaya negara lain terus langsung menjudge they don’t love their own culture. It doesn’t mean like that. Emangnya salah ya kalau ternyata kuping kita lebih seneng dengerin lagu Korea/Jepang/Cina/Inggris dibandingkan dengerin lagu dangdut/campursari? Salahkah kalau ternyata lidah kita lebih cocok makan masakan dari negeri paman Sam daripada makan nasi pecel lele? Aku pikir ini hanya masalah selera saja, yang tiap orang punya selera masing-masing yang berbeda. Jadi, kalau ada yang lebih seneng nonton K-Drama dibandingkan sama sinetron-sinetron yang nggak jelas itu, wajar saja kan?
Cinta budaya sendiri bukan berarti lantas menutup rapat mata dan telinga terhadap budaya masyarakat lain. Justru dengan mengetahui budaya negara lain, akan semakin menambah kecintaan terhadap budaya sendiri. Kenapa? Karena membuat kita semakin sadar bahwa budaya kita punya keunikan tersendiri dan nggak kalah ok. Nah, kalau sudah gitu, bukankah kita bakal menjadi lebih cinta budaya sendiri? Kalau sudah cinta, kita pun otomatis akan berusaha tetap menjaganya kan? Intinya sebenarnya adalah bagaimana kita bisa pintar untuk memilah dan memilih sisi positif dari sebuah kebudayaan tertentu. Nggak mau juga kan kita melestarikan budaya korupsi di negeri kita ini? Betul begitu????

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!
sinetron yang lebay itu buat mempertahankan ‘kebodohan’ supaya tetap ketagihan.. K-Drama yang kreatif en ga ngebosenin itu bikin ‘pintar’ supaya tetap ketagihan.. hehehehe.. :d
Bisa dibilang K-Drama itu bisa memadukan unsur tradisional ke dalam dunia modern dg sgt bagus mbak. Itu yg bikin unik. Saya salah satu pencinta drama Korea, jelas dari segi cerita, akting, dan sinematografinya jauh lebih matang dan berisi daripada sinetron buatan kita… Sekalinya ada sinetron yg ceritanya bagus eh… malah plagiat, gak asik !
Tapi tetap berharap di kemudian hari, sinetron kita sama berkulitasnya dg drama mereka…
Yup, benar tuh..semoga aja, yg ditiru bukan hasil karyanya saja, tapi semangat dan cara kerjanya yang positif 🙂
lebih baik kalau ikutan ngedukung gimana caranya budaya kita go international lho… ^_^
eman-eman banget, saat batik, wayang, dsb yang diakui sebagai budaya indonesia warisan dunia hilang gara-gara generasi mudanya ga respect…
it doesn’t mean a judge to you lho… ^_^
hahahaha….gpp, i know what you mean….maka dari itu aku blg, meskipun kami2 tertarik dan menyukai budaya lain, itu bukan berarti kami tidak mencintai apalagi mendukung budaya kami sendiri. I just want to say, don’t jugde me or the other only from one side. Look it from another side too…Dan juga, jgn hanya menilai kami2 yg suka Korea/Jepang saja. Tapi lihat juga tuh mereka yg lebih memilih suka nonton film2 Hollywood daripada film Indonesia. Atau mereka yg lebih memilih makan di fastfood McD atau KFC, makan spageti/burger daripada makan pecel lele? Atau mereka yang menghabiskan uang bejibun untuk belanja tas-tas bermerek bikinan orang bule yg harganya setara 1 buah mobil? atau yg hanya pergi ke negeri tetangga hanya untuk belanja hingga puluhan bahkan ratusan juta….. Semuanya sih terserah masing-masing aja, yg terpenting selama kita nggak mengganggu orang lain, I think that’s enough 🙂
waa, saya juga kpop lovers….
o iya, itu suju bukan yg pertama kok konser 3 hari berturut2… sebelumnya
di Thailand juga 3 hari berturut2 dan di Taiwan 4hari berturut2 malah ….
wah..wah…ada yg lebih tahu banyak dariku….:)
yeeaah !! MERDEKA !! ahaha .. setuju aq sist .. ^^ ..
Merdeka juga sist ^_^
iihhh… heran gw kenapa loe semua lebih ngebanggain korea??????
gw rasa loe itu lebay, percuma loe ngaku anak bangsa kalo yang loe tau cuma negara orang…
upacara tiap senen lagunya indonesia raya , tp mp3 loe korea semua,,norak abizz!!!
Kalau baca itu semuanya dari awal sampai akhir dong…jangan lompat-lompat, biar ga salah tangkap. Coba kalimat/tulisan mana yang bilang klo gue lebih ngebanggain Korea? kalo gue cuma tahu negara orang atau yang nunjukin mp3 gue korea semuanya? Hmmm…berarti loe ngaku anak bangsa ya? Emangnya mp3 loe isinya lagu dangdut/campursari atau lagu penyanyi Indonesia semua? Emangnya loe ga suka dengerin lagu2 yang penyanyinya berasal dari negeri paman Sam? Kalau iya, gue salut deh ma anak bangsa kayak loe. Berarti loe juga ga usah belajar bahasa Inggris. Nggak usah dengerin/baca/cari tahu berita negara lain. Dan kalau makna anak bangsa seperti yg loe maksud, gak bakal ada warga asing yg jatuh cinta ma Indonesia dan memilih tinggal di tanah air. Open your minded please…
aku rasa bagusan Korea dripda Indo, walaupun banyak anti kpop yang bilang kpop itu oplas, tapi sebenarnya gak kok. mereka hanya mengalami pubertas 🙂
Kalo mereka ga bagus dan cm ngandalin tampang, ga mungkin mereka bisa sukses diluar Korea. Yang bikin salut adalah perjuangan mereka meraih kesuksesan. Yang anti Kpop mngkin iri karena ga bisa oplas kayak mereka kali hahahaha 😛
sama mbak, saya cowok dan suka sama drama korea dan lagu-lagu korea. Tapi, masih dalam tahap yang wajar dan gak berlebihan. biasa aja, alasan saya suka ya sama kayak mbak. karena menurut saya drama korea ‘lebih berkualitas’ dari sinetron kita yang sampe ratusan episode dan bertahun-tahun setiap hari pula! cape leher deh nonton tvnya. kalo drama korea lebih singkat dan ke intinya. terus meski melulu soal cinta, tapi mereka lebih beragam. ada dokter, detektif, dokter forensik malah drama sejarahnya saya suka banget.
jujur saya ngarep banget drama sejarah indo bisa kayak korea. jadinya, enak dipandang dan seru. gak tahu kenapa gak suka banget sama sinetron kolosal kita. saya malah suka geli nontonnya. saya bukannya tidak suka budaya kita, sebagai orang indo, saya masih senang belajar angklung, calung dan budaya indo lainnya. cuma saya pengen banget drama kita bisa ‘lebih menjual keluar’.
sama mbak, saya cowok dan suka sama drama korea dan lagu-lagu korea. Tapi, masih dalam tahap yang wajar dan gak berlebihan. biasa aja, alasan saya suka ya sama kayak mbak. karena menurut saya drama korea ‘lebih berkualitas’ dari sinetron kita yang sampe ratusan episode dan bertahun-tahun setiap hari pula! cape leher deh nonton tvnya. kalo drama korea lebih singkat dan ke intinya. terus meski melulu soal cinta, tapi mereka lebih beragam. ada dokter, detektif, dokter forensik malah drama sejarahnya saya suka banget.
jujur saya ngarep banget drama sejarah indo bisa kayak korea. jadinya, enak dipandang dan seru. gak tahu kenapa gak suka banget sama sinetron kolosal kita. saya malah suka geli nontonnya. saya bukannya tidak suka budaya kita, sebagai orang indo, saya masih senang belajar angklung, calung dan budaya indo lainnya. cuma saya pengen banget drama kita bisa ‘lebih menjual keluar’.
selain itu, aktris, penyanyi di sana dilatih dulu, jadinya lbih berkualitas. cuma, memang sayang ada adegan-adegan yang gak pantas sama kultur kita. kayak ciuman, tinggal satu rumah, sex pra nikah dll. kalo saya sih, ambil yang baik buang yang buruk aja ya hehehe…. sering ngarep kalo semangat dan kualitas mereka disatuin sama budaya islam dan kultur kita pasti hasilnya bagus. sering ngebayangin, kalo cerita cut nyak dien, sultan iskandar muda dll dibikin drama sejarah seberkualitas drama korea. saya yakin pasti hasilnya bakal bagus banget hehehe…
udah ah kepanjngan nih hehehe..
ya…bnr kt mbax,sk itu tergantung.aku jg sk korea,tp hny k-pop kalau drama q lebih suka drama thailand .tapi gak suka semua k-pop,hnya 2 ja yaitu suju dan exo yg q tau.tp kbnyakan q lebih banget….nget….nget sma budaya kita sendiri.
di mp3 q kebanyakan indonesia,tp juga ada korea sih…..?biar adil