Nggak terasa sekarang sudah memasuki minggu ketiga bulan Ramadhan. Hmm…kira-kira sudah pada nyiapin keperluan buat lebaran belum ya? Sudah punya kue lebarankah? Trus sudah beli baju barukah?
Ngomongin baju lebaran, entah sejak kapan, yang jelas kebiasaan membeli baju baru saat hari Raya seperti Lebaran bagi umat Islam di Indonesia seakan sudah menjadi kebudayaan atau tradisi. Coba deh lihat, menjelang lebaran, hampir semua orang beramai-ramai mempersiapkan baju baru untuk lebaran. Mall dan toko-toko baju ramai oleh pembeli. Diskon dan penawaran menarik pun digelar sejak memasuki bulan Puasa. Bahkan sampai ada acara midnight sale segala. Wajar saja kalau pusat berbelanjaan semakin ramai dan kian bejubel oleh pembeli. Tak hanya toko baju, tukang jahit pun kebanjiran order. Tak hanya itu saja, model baju lebaran pun sangat beranekaragam. Setiap tahun trend baju lebaran juga ikut berganti. Tapi sebenarnya, seberapa penting sih baju baru buat Lebaran?
Saya masih ingat, saat masih kecil membeli baju baru untuk lebaran menjadi saat-saat yang menyenangkan. Baju lebaran menjadi salah satu hal yang membuat istimewa hari raya Lebaran. Bahkan pernah pula saya memiliki baju baru untuk lebaran lebih dari satu. Saat itu saya sangat senang bukan main. Maklum saja, saya berasal dari keluarga biasa. Membeli baju baru bukan hal yang bisa saya lakukan setiap saat. Bahkan dalam setahun hanya sekali dua kali saya membeli baju baru, dan salah satunya memang termasuk baju untuk lebaran.
Tapi itu dulu, sekarang saya sendiri sudah beberapa tahun terakhir ini tidak pernah beli baju lebaran. Saya bahkan sudah lupa kapan terakhir kali beli baju lebaran. Bisa dibilang, setiap kali lebaran baju saya ya itu-itu saja. Baju yang sama seperti yang saya pakai saat Lebaran sebelumnya. Kenapa? karena menurut saya baju saya tersebut masih bagus kok. Hanya dipakai sekali dua kali saja dalam setahun. Selain itu, kebetulan beberapa baju saya tinggal di rumah dan saya sendiri hidup merantau. Pulang ke rumah hanya dilakukan beberapa kali dalam setahun, otomatis baju di rumah masih tersimpan baik. Apalagi, bukankah tidak ada ayat yang menyebutkan bahwa kita harus membeli baju baru untuk lebaran? Perintah yang ada setahu saya hanya menyebutkan supaya kita memakai pakaian terbaik kita saat solat Idul Fitri. Bisa saja baju baru kita adalah yang terbaik tapi yang berbaik tidak harus yang baru kan? Seharusnya pemikiran tersebut kita tanamkan sejak kecil kepada anak-anak. Menanamkan kesadaran untuk tidak harus membeli baju baju untuk lebaran.
Bagi keluarga dengan kondisi ekonomi berkecukupan, membeli baju baru lebaran tentu bukanlah hal yang sulit. Tapi hal tersebut tentu akan berbeda dengan mereka yang berada dikondisi ekonomi yang kurang mampu. Untuk makan saja susah, apalagi beli baju baru. Yang terpenting bukanlah baju tersebut baru atau tidak tapi pantas atau tidak untuk lebaran. Kalau baju yang dipakai saat lebaran untuk solat Idul Fitri dan bersilaturahmi merupakan baju baru dengan model yang tidak sopan seperti memiliki gambar atau tulisan seronok bukankan itu sama sekali tidak pantas?
Jadi, penting nggak sih baju baru saat lebaran? Yang jelas nggak wajib.
Hmmm…daripada mikirin sudah punya baju baru atau belum, sudahkah kita punya hati yang baru untuk lebaran nanti?
Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!
Aku juga sama, nggak baju baru juga gak masalah, yang penting lebaran bareng-bareng keluarga ^^
Yup, bener banget. Baju baru atau bukan yang penting bersama orang-orang tercinta.
baju baru alhamdulillah tuk dipakai di hari raya tak punya pun tak apa-apa masih ada baju yang lamaa.. *ngamen ah
maaf neng, selain tgl 32 ngamen gratis :))
😡