Berjodoh dengan Kematian

Kematian adalah takdir yang tak bisa dihindari. Kita tak akan pernah tahu kapan kematian datang menjemput. Seperti halnya jodoh, kapan kita berjodoh dengan kematian pun merupakan sebuah misteri. Hari ini salah seorang teman telah kembali berpulang ke sisi-Nya untuk selamanya. Padahal beberapa hari yang lalu teman-teman yang lain masih sempat bertemu dengannya dalam sebuah acara seminar. Namun siapa yang bisa menyangka jika hari ini ia telah tertidur untuk selamanya. Meninggalkan suami dan malaikat kecilnya.

Ah, siapa yang akan menyangka jika ia akan berpulang di usianya yang terbilang masih muda. Kami memang bukan teman dekat, kami juga sudah jarang berkomunikasi. Kabar terakhir yang kudengar darinya pun sudah sekian bulan lalu saat ia wisuda dan itupun kudapat dari salah satu jejaring sosial. Namun setidaknya, ingatku akan dirinya masih melekat kuat. Saat kami berada di organisasi yang sama, meskipun kami berbeda kampus. Meskipun kami bukanlah teman dekat, namun setidaknya memoriku tentangnya bukanlah kenangan yang buruk. 

Karena kematian adalah takdir yang tak dapat dirubah, maka jika memang belum saatnya berjodoh dengan kematian tentu saja akan ada keberuntungan-keberuntungan yang akan menghindarkan kita dari kematian. Seperti yang di alami oleh Virgie Baker, salah satu anchor Metro TV. Hari ini media televisi lagi heboh tentang pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang sedang melakukan demo terbang, tiba-tiba menghilang dari pantauan radar. Pesawat yang berada di Jakarta dalam rangka menggelar pertunjukkan keliling ke beberapa negara termasuk Indonesia tersebut membawa 44 orang, terdiri dari delapan warga Rusia dan 36 warga negara asing. Dan ternyata Virgie Baker juga diundang untuk turut serta demo terbang tersebut, namun ia tidak bisa datang. And of course you can imagine, what will happen if she attending the invitation. Yup, mungkin Virgie saat ini juga akan menjadi salah satu korban hilangnya pesawat Sukhoi dan kemungkinan kematian sudah menjemputnya pun bukanlah tidak mungkin kan? Tapi pada kenyataannya ia tidak menjadi salah satu korban hilangnya pesawat Sukhoi. Itulah kekuatan takdir.

Kedua kejadian itu mengingatkanku akan kematian. Jujur, it makes me scared. Yap, nggak kebayang kalau aku harus bertemu dengan sang maut saat aku belum siap. Yeah, karena aku masih merasa banyak dosa, belum cukup punya bekal pahala untuk kubawa ke alam baka. Memang benar jika hidup cuma sekali dan memang harus dinikmati, tapi kalau menikmati hidup dengan biaya “kartu kredit” untuk neraka, bukankah sama artinya kita berhutang? Sama artinya kita merugi? Terima kasih Tuhan, karena Engkau masih memberiku nikmat umur hingga saat ini. Semoga ini membuatku semakin bisa melakukan hal yang lebih baik. Mengingatkanku untuk selalu siap sedia, bahwa mungkin saja sang malaikat maut sedang menantikan perjumpaan denganku yang tak lama lagi. Karena kita tak akan pernah tahu, kapan jodoh dengan kematian akan datang.

Allaely Hardhiani

Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Istri seorang ilustrator sekaligus ibu dari 3 orang anak luar biasa. Penyuka kopi yang suka membaca, kulineran, dan jalan-jalan. Blog ini merupakan catatan saya tentang berbagai hal. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca!

57 pemikiran pada “Berjodoh dengan Kematian”

  1. Alhamdulillah… msh ada temen2 sekalian yang ingat sm kematian yang hanyalah Milik yang Khaliq…. dengan mengingat kmatian moga2 aja kita menjadi orang beruntung,Baik dunia dan Akherat…. Amiiin ya Robbal ‘alamiiin…

    Balas
  2. menyentuh banget tulisannya mbak, hidup emang misteri banget ya..tidak tau kapan dan dimana kita menghadapNya.. itulah kebesar Tuhan. kita hanya bisa siap sedia, tentunya dengan amal dan perbuatan baik selama masih di dunia. terima kasih atas tulisan ini. salam kenal ^_^

    Balas
  3. Nice gan. Terima kasih telah mengigatkan kematian. Kita harus siap menghadapinya. siap bukan sekedar siap, tapi siap yang diiringi dengan perbekalan amal soleh

    Balas
    • banyak yang sering melupakan kematian. sebabnya wajar, kematian adalah sesuatu yang begitu seringnya terjadi. kita baru ingat dengan kematian ketika salah seorang kerabat atau keluarga kita yang meninggal.

      mudah-mudahan kita selalu ingat akan kematian, siapapun yang baru saja meninggalkan dunia ini. termasuk korban sukhoi..

      Balas
    • Yup, benar banget. Semuanya masih misteri. Dan itulah salah satu serunya hidup karena kita tak tahu pasti kapan kita akan dijemput. Sehingga kita harus berlomba-lomba untuk menyiapkan bekal terbaik kita ^_^

      Balas
  4. SubhanaAllah.. aku seneng sekali bisa baca Artikel ini. 😀
    paling seneng denger artikel kematian karena akan mengingatkan kita agar menjadi manusia yg beruntung di alam abka nanti. 🙂
    like bgt buat
    “Memang benar jika hidup cuma sekali dan memang harus dinikmati, tapi kalau menikmati hidup dengan biaya “kartu kredit” untuk neraka, bukankah sama artinya kita berhutang? Sama artinya kita merugi? Terima kasih Tuhan, karena Engkau masih memberiku nikmat umur hingga saat ini.” 😀

    Balas
    • Makasih…Yap, tapi sayangnya terkadang kita terlena dengan urusan duniawi dan untuk urusan akhirat kita harus diingatkan terlebih dulu oleh orang lain.
      Coba kalau kita semua bisa selalu mengingat kematian, pasti kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi 🙂

      Balas
  5. Menyentuh sekali tulisannya. Mengingatkan setiap kita untuk selalu bersyukur di tiap waktunya. Mendewasakan kita dalam menyusuri tiap liku jalan kehidupan ini. Semoga tulisan ini tak hanya menjadi sebaris kata-kata dan kalimat yang di urai tanpa adanya keinginan serta perbuatan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi di hari ini. Salam. 🙂

    Balas
  6. subhanallah 🙂
    artikeL yang bener2 membuat aku menjadi Lebih terbuka hatinya, hehehe
    terimakasih ka @alley Hardhiani, aku harus rajin2 ney sholat dan banyak2 sedekah supaya kaLau aku dijemput dy, aku punya bekaL >.< amiennn ya robbb ….

    Balas
    • Terima kasih juga @novalia istanti rusdi . Yup, mari kita lebih rajin beribadah, apalagi sebentar lagi mau Ramadhan neh. Yang terpenting rajinnya kita nggak anget-anget tahi ayam alias cuma rajin di awal aja hehehe 😀

      Balas
      • hehehe ucapkan kk (rajinnya kita nggak anget-anget tahi ayam alias cuma rajin di awal aja ) persis banget sama ucapan mamah aku 😀 boLeh minta soLusi ka ?

        Balas
        • Solusi? Hmm…salah satunya ya dengan selalu mengingat kematian kan? Pernah denger kan kata-kata ” Bekerjalah untuk urusan duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan kamu akan mati besok”. Coba kalau itu benar2 kita terapkan, pasti kita bisa melakukannya nggak sekadar anget2 tahu ayam…jadi mungkin intinya niat dan konsistensi 🙂 Aku juga masih berusaha biar nggak anget2 tahi ayam kok hehe.. 🙂

          Balas
      • siap 🙂 aku bakaL ikutin sesuai soLusi dari kaka 🙂 terimakasih ka @alley Hardhiani buad soLusinya, semoga shoLatku gk boLong2 terus hihihi 🙂 kk masuk daftar jadi motivator aku seteLah mamah, hihihihi 🙂 sukses trus ya buad kk 🙂 amin…

        Balas
      • yuk ka 😉
        mau shoLat dzuhur duLu ahh, hehehe 🙂 kk pasti shoLatnya ontime (aku malu masa baru sholat skrg) hihihi 🙂

        Balas
  7. kematian bisa datang dimana saja dan kapan saja …tulisan ini sanga menyentuh mengingatkan pada Sang Pencipta kita manusia tiada daya upaya yang harus kita lakukan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya …semoga kita selalu dlam lindunganNya ..Amiiin…

    Balas
  8. Subhanallah….really touching sist….thanx buat artikelnya…semoga bermanfaat buat kita semua. Saling mengingatkan akan kematian,karena ajal memang sebuah misteri. Semoga kita dipertemukan denganNya dalam khusnul khotimah…Amien Ya Robbal Alamin ….

    Balas
  9. MasyaAllah tulisannya bagus banget mba, pesan yang disampaikan walau tersirat tapi sangat menyentuh, selalu mengingatkan akan kematian yang tidak akan bisa kita pungkiri kalau itu adalah Jodoh kita kelak. Kapan dan dimana pastinya itu rahasia-Dia….

    Balas
  10. Subhanallah..Artikelnya sangat menyentuh dengan mengingat kematian semoga kita selalu dalam lindungan sang kholiq…. Amiiin..

    Balas
  11. kematian tidak identik dengan usia tua atau penyakit yang diderita, kematian adalah sunnatullah dan merupakan proses yang siapa saja pasti akan mengalaminya. kematian memang menyakitakn tetapi bukan suatu hal yang buruk. sebanyak apapun amal ibadah kita tidak cukup untuk membuat kita berhak untuk memperoleh surgaNYA Allah SWT, tetapi dengan ibadah yang ikhlas mengharapkan ridho Allah, akan mengundang rahmat (kasih sayang) dan cintanya Allah kepada kita. artinya….DIKARENAKAN RAHMAT (KASIH SAYANG) DAN CINTANYA ALLAH LAH KITA MEMPEROLEH SURGA….

    Balas
  12. Subhanallah… diingatkan lagi tentang kematian, semoga kita bisa selalu bermuhasabah tentang amalan kita dan meningkat kualitas amal ibadah, sehingga kapanpun ajal menjemput kita, menjadikan akhir hidup kita sebagai khusnul khotimah… Amiin, salam ukhuwah… 🙂

    Balas
  13. Sepertinya ada sedikit kesalahpahaman, entah dari anda yang salah memahami tulisan saya atau sebaliknya dari saya yang salah memahami tulisan anda. Bagi pembaca yang lain silahkan anda pahami sendiri…

    Balas
  14. Alhamdulillah..membca artikel ini,aku mrasa ada yg menyadarkn aku tuk berbuat yg lbh baik lgi..pgn lbh dkt lgi sama sang pencipta.

    Balas

Tinggalkan komentar